Pagi ini menjadi pagi yang lumayan heboh di kediaman Binar. Bukan karena keisengan Binar atau pertengkaran kami berdua, melainkan karena hal yang dialami Binar yang membuatnya menangis tak karuan.
"Argh… sakit…" isak Binar yang saat ini terbaring lemas di kasurnya. Wajahnya pucat, tubuhnya dingin dan gemetaran.
"Tahan Bi…" ujarku sambil memegang tangan Binar yang mencengkeram erat tanganku sejak tadi.