Di akui Elvina, Melisha memang tergolong gadis yang kristis dan sedikit lebih cerdas darinya. Benar-benar susah membuat Melisha mempercayai kekuatan Tato Asmara itu. Akhirnya Ashley sendiri berkata dengan saura lebih pelan.
"Aku sudah pulang, Mel. Lihatlah…" ia pun memperlihatkan dadanya.
Melisha mencibir masih kurang percaya, "Buktinya kamu masih tetap payah, tinggal di sini dengan perabot alakadarnya? Kok kamu nggak punya mobil mewah seperti wanita yang bernama Delta itu?"
"Karena baru kemarin sore dada ku di tato begini. Belum ku manfaatkan tato ini untuk menjerat hati pria mana pun. Aku sudah keburu sakit karena pulangnya kehujanan." alasan Ashley mulai di cerna baik-baik oleh Melisha.
"Aku juga. Nih…" Vina pun akhirnya menujukkan tatonya, karena di lihatnya Melisha hampir ragu-ragu lagi.
"Aku juga baru kemarin sore di tato. Dan aku pasti pilih-pilih orang yang akan ku jerat dengan Tato Asmara ini. Kalau cuma kelas teri, uuh… rugi dong! Mencingan nggak aja deh." lanjut Vina.