Tante Elsa mulai menitikkan air mata. Ia sangat ketakutan. Tapi sorot pandangan matanya sangat menaruh harap kepada Grisella agar ia bisa selamat dari maut yang mengerikan itu. Grisella sendiri menajdi tegang dan kebingungan. Ia tak mengerti bagaimana cara menghindari tuntutan maut dari kepuasan yang hadir melalui kencan dengan Zaka Asmara itu.
"Begini saja deh." kata Grisella kepada Tante Elsa. "Sekarang ikut saya menemui Mbak Rara. Biar nanti Mbak Rara yang menyelesaikannya."
Mereka pun segera pergi menemui paranormal cantik itu. Pusaka yang di sebut-sebut sebagai Cupuhina itu pun di serahkan kepada Mbak Rara. Perempuan itu sempat tersentak sedikit, seperti tersengat aliran listrik pada saat tangannya menyentuh benda tersebut.
"Memang sangat besar kekuatan gaibnya!" kata Mbak Rara seperti bicara pada diri sendiri.
"Terus terang saja, Mbak." kata Grisella. "Tante Elsa ini pernah menikmati kencan bersama Zaka Asmara…"