Liang kubur merupakan ruangan yang sempit untuk berkelahi. Tetapi, hal itu terpaksa dilakukan Kevin, sebab mayat dosennya itu kelihatan makin buas. Matanya yang biru memancarkan tajam, membuat Kevin gemetaran. Ia berhasil lolos dari jepitan tangan dan kaki maat. Segera ia berbailik, dan dengan menggunakan kedua tangan yang menghentak kuat ke depan, tubuh mayat itu terpental ke belakang. Praaak…! Rusak peti mati itu. Patah bagian tepinya karen kejatuhan tubuh Profesor Hudoyo.
Kevin bergegas mengambil pisau Rambonya yang tadi jatuh di dekat kaki. Tangannya meraba sekeliling kaki.
"Sialan! Ke mana pisau tadi…!" geram Kevin.
Mayat itu pun segera meraih rambut Kevin dan menariknya kuat-kuat.
"Aaaa…!" Kevin menjerit kesakitan. Kakinya yang kiri telah masuk ke peti mati. Kaki kanannya yang ada di luar peti mati itu segera di angkat dan di tendangkan ke tubuh mayat. Buuugh…!