アプリをダウンロード
10.28% T.I.M (treasure in murder) / Chapter 22: Chapter 21; Terlalu cantik

章 22: Chapter 21; Terlalu cantik

'Keliatannya dia lumayan populer.'

Pikir Aileen sambil memperhatikan Adnan yang tampak dengan mudah berbaur dengan teman-teman sekelasnya. Adnan sepertinya adalah tipe orang yang menarik bagi semua orang tanpa mengenal gender. Padahal seorang otaku seperti Adnan biasanya pendiam tapi Adnan berbeda. Kalau begitu kenapa sampai sekarang dia masih belum punya pacar? Bukankah seseorang seperti Adnan akan sangat mudah mendapatkan hati seseorang yang diinginkannya?

"Aku tahu apa yang ada di dalam pikiran kamu tapi apa yang kamu liat gak kayak keliatannya, mereka deket sama Adnan bukan karena mereka suka sama Adnan sebagai lawan jenis tapi karena mereka gak nganggap Adnan sebagai cowok."

Tiba-tiba Aileen tersadar sesuatu, ia juga melakukan hal yang sama secara tidak sadar kepada Adnan. Karena itu saat Adnan berada di dekatnya ia merasa nyaman-nyaman saja dan tidak merasa terganggu sama sekali. Tapi tunggu sebentar!! kalau dia dianggap perempuan para laki-laki yang ikutan nimbrung itu jangan-jangan malah suka pada Adnan?!!

"Apa mungkin cowok yang ngedeketin Adnan itu…"

Rei yang mengerti dengan kekhawatiran Aileen hanya bisa mengangguk sambil menghela nafasnya, meski sangat jelas Adnan memakai celana dan tidak pernah memakai kerudung setiap hari Jum'at tetap saja ada yang salah mengira gendernya karena ada juga perempuan sekarang yang dengan sengaja memakai celana panjang ke sekolah. Lagipula hal ini juga tidak dilarang oleh peraturan sekolah. Guru saja kadang masih salah sangka dengan Adnan. Memang tidak banyak yang salah sangka dengan Adnan di kelasnya tapi Rei sama sekali tidak tahu yang mana saja yang hanya menganggap Adnan sebagai teman dan menyukainya sebagai perempuan.

"Itulah susahnya punya wajah terlalu cantik."

Adnan yang sadar seseorang sedang memperhatikannya dari pintu melirik ke arah pintu dan menemukan Aileen sedang berdiri di sana bersama dengan Rei sambil membawa sebuah tas kain kecil yang sepertinya berisi makanan. Melihat mereka iapun berdiri.

"Sebentar ya, kakakku ada di depan kelas."

Ujarnya sambil menghampiri Aileen dan Rei. Teman sekelas Adnan tampak terkejut dan penasaran mendengar seseorang yang di sebut Adnan sebagai kakak tersebut dan beberapa yang sangat penasaran mengintip interaksi di antara mereka lewat jendela. Yang satu cantik dan terkesan perempuan baik-baik namun memiliki tatapan mata yang tajam dan seakan bisa tahu karakter seseorang dalam sekali lihat sementara satunya lagi tampan namun memiliki kesan misterius dan dingin. Dia seperti seekor anjing penjaga yang dapat menyerang kapan saja kalau pemiliknya diganggu. Pandangan matanya juga tampak sangat menakutkan ketika beberapa murid yang lewat menatap perempuan yang datang bersamanya. Bagaimana bisa Adnan kenal dengan orang-orang seperti mereka? Hanya itu pertanyaan teman-teman Adnan di benak mereka. Tapi tentu mereka tidak mengatakannya dan menyimpan pertanyaan mereka untuk mereka tanyakan nanti.

"Kak Aileen bukannya aku udah bilang gak usah? Luka kakak gimana?"

Tanya laki laki berambut violet itu dengan wajah yang tampak khawatir. Aileen menghela nafas melihat hal ini, hanya karena lehernya tergores pisau tajam tidak berarti dia akan mati, lagi pula lukanya juga tidak terlalu dalam. Setidaknya itu yang ia rasakan. Lagipula luka seperti ini bukan apa-apa untuknya. Dia mungkin perempuan tapi dia tidak selemah itu.

"Kamu terlalu khawatir kakak gak akan kenapa-napa, ini kakak udah masak, habisin ya?"

Ujarnya sambil memberikan tas kecil berisi makanan itu kepada Adnan. Wajah Adnan tampak berbinar-binar melihat kotak bekal itu.

"Wah makasih kak~"

Tanpa sadar Aileen tersenyum dan mengusap kepala Adnan dengan lembut.

"Belajar yang rajin ya, sekarang kakak harus pergi."

Wajah Adnan agak memerah saat melihat Aileen tersenyum padanya namun dia cepat tersadar dan malah khawatir kepadanya mengetahui apa yang akan dia lakukan setelah ini.

"Kak Aileen bener mau otopsi sekarang? Kakak harusnya istirahat aja. Lagian kakak juga sibuk sama urusan perusahaan juga kan sekarang? Kakak pasti capek apalagi kakak pasti baru pulang setelah lakuin tugas praktek."

Yang dikatakan Adnan memang tidak salah, Aileen sebenarnya memang lelah namun dia dengan sengaja tidak memperlihatkannya. Banyak hal yang harus dia urus sekerang dan Aileen bahkan tidak sempat untuk istirahat sama sekali di hari pertamanya keluar rumah kemarin. Namun memikirkan robot Rei yang sebentar lagi akan datang dan membantunya ia tidak bisa berleha-leha. Aileen harus berusaha agar pekerjaannya tidak terlalu menumpuk nantinya. Lagipula belum tentu juga Rei akan menyelesaikannya dalam waktu lima hari, bagaimana kalau sesuatu terjadi seperti ambruk karena sakit atau semacamnya? Karena itu Aileen tidak bisa benar-benar istirahat apalagi ketika ia tahu kalau kakaknya sebenarnya dibunuh oleh orang lain.

"Kakak gak apa-apa, sekarang habisin makanan kamu sebelum dingin. Kakak pergi dulu sama Rei ya?. Lain kali kalau luang ayo kita cosplay bareng."

"Eh?!! Kakak juga suka?!! Aku kira cuma kak Adara aja yang suka!"

"Aku biasa aja sih, tapi temen aku itu otaku tingkat akut. Dia sering pergi ke event dan cosplay bareng adiknya disana. Aku sering kali di ajak jadi kebawa-bawa deh."

"Kak Aileen cocok kalau jadi Violet dari series Ai no koe!! Ntar aku pinjemin wignya!!"

Ai no Koe, anime yang baru relese sekitar satu tahun yang lalu dan menceritakan tentang Violet seorang gadis yang bisa mendengar suara hati orang-orang yang dia sentuh dan jatuh cinta pada laki-laki di sekolahnya Murasaki Shiro yang bisa melihat kematian orang yang ada di sekitarnya. Aileen ingat ia menonton film ini dan tidak berhenti menangis setelahnya, ia adalah salah satu penulis yang kejam juga namun saat ia menonton film ini ia sungguh ingin memukul kepala penulis novelnya. Padahal awal ceritanya sudah komedi romantis kenapa akhirnya malah bad ending?!!

"Adnan… kakak baru aja lupa sama endingnya kenapa kamu malah ngingetin..."

Rei yang tidak mengerti dengan topik pembicaraan mereka langsung mulai mencari nama anime itu dan menemukan kalau banyak sekali yang menyumpahi penulisnya karena akhirnya. Ia membaca review yang mengatakan kalau awal filmnya bisa dibilang lucu dengan drama kehidupan sehari-hari anak SMA pada umumnya tapi kemudian film yang awalnya memiliki suasana menyenangkan makin kesini malah semakin sedih karena si pemeran utama laki-laki tahu dia akan meninggal tepat saat hari kelulusan karena kanker darah yang dimilikinya.

Violet yang mengetahui hal itu karena bisa mendengar suara hatinya dan mencintainya tetap berada di sampingnya sampai akhir, sekalipun Shiro berusaha untuk membuat Violet menjauh darinya dia tidak peduli dan tetap berada di sampingnya hingga akhirnya Shiro meninggal dalam pelukan Violet. Violet melanjutkan hidupnya, sesekali dia akan mendengar suara Shiro yang terus mendorongnya agar bisa melangkah maju dan melanjutkan hidupnya sekalipun Shiro tidak berada di sampingnya lagi.

"Walah kakak tipe yang susah move on toh…"

Aileen memang tipe yang susah move on setelah melihat film bagus, apalagi kisah violet bukankah hampir mirip dengannya?!! Tentu saja dia jadi terbawa perasaan karena hal ini!!

"Yaiyalah!! Akhirnya kayak gitu!! Aku gak terima!! Kenapa Shiro harus mati dan mutusin ngawasin Violet?!! Kenapa yang awalnya genre komedi romantis akhirnya malah agst?!!"

Adnan menganggukan kepalanya setuju dengan pendapat Aileen sementara Rei menatap mereka berdua saling bergantian, separah itukah? Rei jadi merasa penasaran. Ia mungkin akan coba nonton sendiri di waktu istirahat nantinya.

"Aku setuju, aku juga kesel sama akhirnya. Saking keselnya aku ampe minta temen aku bikinin alternative endingnya. Kualitasnya luar biasa ntar aku kasih liat kak Aileen deh."

Rei menatap Adnan tidak percaya sama sekali dengan apa yang baru saja di dengarnya. Adnan rela bakar uang untuk melakukan hal itu hanya karena tidak suka dengan ending filmnya? Memang semua anggota T.I.M di bayar mahal tapi sampai rela bakar uang untuk lakukan itu memang sebagus apa filmnya?

"Beneran?!! Kalau kamu ada datanya kirimin aja langsung ke handphone aku!!"

Melihat Aileen yang wajahnya tampak berbinar-binar dan bersemangat seperti perempuan normal pada umumnya Adnan sampai agak bengong melihat ekspresi wajahnya yang berganti-ganti sebelum kemudian dia tersadar dari lamunannya dan mengeluarkan handphonenya.


クリエイターの想い
LynKuromuno707 LynKuromuno707

Beri, vote coment dan review kalau kalian suka cerita ini dan kalau ada kekurangan tolong beri tahu juga, kalau ada yang mau ngasih gift juga juga boleh. Makasih buat semua dukungan kalian dalam bentuk apapun itu see you :)

Load failed, please RETRY

ギフト

ギフト -- 贈り物 が届きました

    週次パワーステータス

    Rank -- 推薦 ランキング
    Stone -- 推薦 チケット

    バッチアンロック

    目次

    表示オプション

    バックグラウンド

    フォント

    大きさ

    章のコメント

    レビューを書く 読み取りステータス: C22
    投稿に失敗します。もう一度やり直してください
    • テキストの品質
    • アップデートの安定性
    • ストーリー展開
    • キャラクターデザイン
    • 世界の背景

    合計スコア 0.0

    レビューが正常に投稿されました! レビューをもっと読む
    パワーストーンで投票する
    Rank NO.-- パワーランキング
    Stone -- 推薦チケット
    不適切なコンテンツを報告する
    error ヒント

    不正使用を報告

    段落のコメント

    ログイン