Tetapi kemudian, seolah-olah gelisah oleh sesuatu, Lu Bancheng tiba-tiba mengulurkan tangannya dan mengusap jari di layar untuk menjawab panggilan itu. Kemudian ia meraih pergelangan tangan Guoguo dan mengangkat telepon ke samping telinga gadis itu.
"Lu Bancheng?" Suara Xu Wennuan dapat didengar di ujung sambungan telepon. Guoguo bisa dengan jelas merasakan jari-jari Lu Bancheng bergetar sambil terus memegang pergelangan tangannya. Secara tidak sadar Guoguo menoleh dan menatap mata Lu Bancheng. Pria itu tidak menanggapi tetapi ada pandangan memohon di matanya ketika ia membalas tatapan Guoguo.
Dalam ingatanku, Lu Bancheng selalu menjadi pria yang sombong yang tidak pernah meminta bantuan siapa pun, tetapi sekarang setelah kakinya lumpuh ia terus-menerus membuatku membantunya berurusan dengan gadis itu …