"Selamat tinggal, Shen Luo'an."
Suara itu diwarnai oleh nada bicara yang dingin serta kebencian yang luar biasa, Shen Luo'an sudah sangat akrab dengan nada bicara ini sejak lama.
Suara pelan itu terdengar sangat mengganggu malam ini.
Shen Luo'an terbangun dari tidurnya dengan kaget dan segera menoleh untuk melihat Shen Manting.
Shen Manting sangat tenang, seolah-olah suara yang didengar Shen Luo'an barusan hanyalah sebuah halusinasi.
Dia memeluk Shen Manting yang berada di sampingnya dengan lembut, jantungnya tetap berdetak sangat kencang.
Namun, hatinya juga semakin terasa hampa.
Seolah-olah dapat merasakan sentuhan dan pelukan Shen Luo'an, Shen Manting semakin merapat ke dada pria itu.
Shen Luo'an memeluk Shen Manting dan mencubit daging lunak yang tumbuh di sekitar pinggang wanita itu dalam setengah bulan terakhir. Dia tak dapat menahan diri untuk berbisik, "Manting."
Suara Shen Luo'an sangat lembut dan sedikit bergetar.