Shen Zhilie mendekap kekasihnya dan berkata, "Aku hanya memberimu sebuah contoh. Kau tahu, fakta-fakta itu telah membuktikan kalau kata-kata nenek itu tidak akurat. Terkadang nasib buruk terjadi begitu saja. Itu hanyalah sebuah kebetulan. Itu saja!"
"Kita bahkan belum menikah. Siapa yang bisa menjamin kalau aku adalah istri yang nenekmu sebutkan sebelumnya? Dan juga, dia bilang akan sulit bagiku untuk punya anak. Jadi, aku pikir … pada akhirnya istrimu yang sebenarnya mungkin bukanlah aku, melainkan orang lain."
Shen Zhilie telah menahan amarahnya hingga saat itu. Dia dilanda rasa tidak berdaya dan frustrasi luar biasa yang muncul dari dasar lubuk hatinya, yang menguras seluruh energinya. "Ye Qianqian, apa kau benar-benar percaya dengan apa yang dikatakan nenek?"