"Horoskopnya?"
"Ya, horoskopnya."
Shen Zhilie melihat sekilas ke arah foto di samping tempat tidur dan berkata, "Nenek terkadang bersikap benar-benar aneh. Kadang-kadang dia melihat wajah, kadang-kadang telapak tangan seseorang, tetapi ketika menyangkut Kak Manting, nenek malah melihat horoskopnya."
"Bagaimana nenekmu bisa mendapatkan detail horoskopnya?"
"Dia sengaja mencarinya dari panti asuhan." Shen Zhilie melirik Ye Qianqian, ekspresi wajah pria itu tak terbaca tetapi sedikit diwarnai oleh rasa bingung. Dia kembali berkata, "Nenek bersikeras pada keyakinannya kalau cucu perempuannya masih hidup, dan bilang kalau cucu perempuannya ini bisa kembali, nenek tak akan memiliki penyesalan dalam hidupnya. Nenek menghabiskan dua puluh tahun untuk mencarinya. Jika masih hidup, dia kira-kira berumur dua puluh sembilan tahun sekarang."
"Jadi, nenekmu pergi ke panti asuhan dengan maksud mencari anak yatim piatu seusia itu?"