"Jangan mendekat, atau aku akan membunuh wanita ini!" Penjahat itu mengubah suaranya dengan sengaja, tetapi Su Qianci masih merasa pria itu adalah seseorang yang familier. Dirinya pasti pernah mendengar suara pria itu di suatu tempat. Tapi dia tidak mengatakan apa-apa. Fakta bahwa dirinya mungkin mengenal penjahat itu tidak mengurangi rasa takutnya. Dengan mata pisau di lehernya, Su Qianci dibawa keluar dari kerumunan ke sebuah jalan yang gelap.
Polisi dan Li Sicheng berada sekitar 100 meter dari mereka. Tiba-tiba, Su Qianci melihat nyala lampu depan sebuah mobil dan mendengar suara mesin bergemuruh. Itu adalah sebuah mobil sport. Mata semua orang tertuju pada mobil itu. Dia dengan jelas merasakan otot-otot penjahat itu menjadi rileks. Mobil sport itu menepi. Su Qianci mendengar suara pintu yang dibuka dan kemudian suara seorang wanita yang berkata, "Masuk ke mobil."
Suara itu akrab di telinganya! Su Qianci tidak bisa memikirkan siapa orang itu sebelum akhirnya penjahat itu melepaskan dirinya dan masuk ke dalam mobil. Mobil itu terlihat keren dengan coretan cat yang menyerupai seperti totem. Apakah mobil itu didesain untuk mengganggu penglihatan para polisi? Dia menatap ke arah pelat nomor mobil dan mendapati bahwa pelat nomor itu ditutup. Polisi berlari secepat yang mereka bisa, tetapi mereka bukan tandingan mobil sport itu.
"Dia kabur lagi!" Teriak polisi wanita itu.
Li Sicheng dengan segera menghampiri untuk memeriksa keadaan Su Qianci. Sambil memegangi wajah istrinya, pria itu berbisik, "Apakah kamu baik-baik saja?"
Merasakan tangan Li Sicheng yang gemetaran, Su Qianci meraih tangan suaminya dan memeluk pria itu. "Aku baik-baik saja. Jangan khawatir."
Li Sicheng menghela napas lega dan kemudian tertawa kecil. Sekarang Su Qianci yang menenangkan suaminya. Pria itu menggendongnya dan berjalan menuju mobil. Li Jinnan telah menyetir mobil itu, siap mengejar mobil penjahat yang membawa Su Qianci. Melihat Li Sicheng menggendong istrinya, pemuda itu menghela napas lega dan membuka kunci mobil.
Li Sicheng menurunkan Su Qianci ke dalam mobil dengan hati-hati dan bertanya, "Apakah kamu terluka?"
"Tidak, tapi …" Su Qianci berhenti sejenak sebelum dia berkata, "Kurasa suara mereka tidak asing. Baik suara pria maupun wanita itu. Aku pasti sudah mendengar mereka berbicara di suatu tempat."
Mata Li Sicheng memiliki pandangan yang tajam. "Seseorang yang kamu kenal?"
"Belum tentu, tapi aku pastinya pernah mendengar suara mereka sebelumnya. Itu sebabnya aku merasa agak tenang ketika pria itu berkata tidak mencelakaiku."
"Mengesankan." Li Jinnan memberi Su Qianci sebuah acungan jempol. "Kau tahu siapa mereka?"
"Tidak tahu."
Li Sicheng masuk ke dalam mobil dan menutup pintunya. "Tidak peduli siapa pun mereka, cobalah untuk menghindarinya. Penyelundupan dan penjualan narkoba merupakan tindak pidana berat."
"Aku mengerti." Su Qianci berbaring di lengan suaminya dan menutup matanya. "Aku sangat lelah. Biarkan aku tidur sebentar."
Li Sicheng meluruskan punggungnya agar istrinya dapat berbaring di pangkuannya. Sambil membelai rambut Su Qianci, dirinya tiba-tiba menjadi rileks. Pada saat yang sama, dia memikirkan kemungkinan mengerikan yang dapat terjadi pada istrinya. Untungnya, Su Qianci baik-baik saja. Dia tidak akan pernah, tidak akan pernah membawa istrinya ke tempat-tempat seperti itu lagi.