Rumah Sakit Pertama Kotaraja.
Selama beberapa dekade, rumah sakit itu telah menerima banyak wanita hamil yang melahirkan secara prematur. Namun, ini adalah pertama kalinya rumah sakit itu menjadi sebuah berita utama. Bahkan para dokter yang telah bekerja di rumah sakit itu selama puluhan tahun belum pernah melihat sesuatu yang seperti ini. Di luar ruang bersalin, puluhan orang telah berkumpul. Meskipun mereka ditahan di luar, dan tidak ada kamera besar yang diizinkan, masih mudah untuk mengatakan bahwa mereka mengambil foto dengan banyak kamera tersembunyi, dan beberapa bahkan menyiarkan secara langsung dan menulis banyak artikel.
Cheng You berada di sana juga jika ada keadaan darurat. Hanya Tuhan yang tahu telah berapa lama Cheng You menunggu saat ini. Tang Mengying adalah wanita yang paling keji. Cheng You telah melihat bagaimana wanita ini telah menganiaya bosnya. Wanita itu juga yang hampir membuat Su Qianci menceraikan Li Sicheng. Semuanya karena bayi ini. Karena semuanya akan segera berakhir, Cheng You merasa sangat bersemangat.
Begitu bayi itu lahir dan sebuah tes DNA dilakukan di hadapan semua orang, Tang Mengying akan kehilangan semua pengaruhnya. Pada saat itu, seluruh kota akan mengetahui wanita macam apa dia. Tamparan di wajahnya akan sangat keras.
"Ini terlalu ramai. Jangan berada di sini." Seorang perawat berkata dengan tidak sabar. "Tunggu di luar. Kenapa kalian ingin melihat seorang wanita melahirkan?"
Cheng You melangkah mundur, dan seorang reporter memberi isyarat agar semua yang ada di sana diam. Semua orang terdiam. Melihat itu, perawat mengetahui bahwa dia tidak bisa mengusir orang-orang ini dan masuk ke ruang bersalin. Cheng You mendengar suara langkah kaki yang dikenalnya. Dia berbalik dan melihat Rong Rui. Cheng You sedikit tertegun. "Hei, apa yang kau lakukan di sini?"
Apakah dia ingin membuat keributan ketika cinta pertamanya melahirkan?
Rong Rui memandang Cheng You dan raut wajah pria itu melembut. "Aku datang ke sini untuk mengakhiri semuanya."
"Mengakhiri?" Cheng You bertanya. Rong Rui mengeluarkan sebuah kartu kunci, menggeseknya, dan mendorong pintu ruang bersalin hingga terbuka.
Cheng You membelalakkan matanya lebar-lebar dan berkata, "Berani sekali!"
Rong Rui mendorong pintu itu hingga terbuka, dan para dokter yang berada di dalam semuanya memandang pria itu.
"Hei, Anda tidak bisa masuk begitu saja. Keluar sekarang!" Seorang perawat langsung berteriak, ingin mengusirnya.
Namun, Rong Rui mengabaikannya dan berjalan menghampiri. "Tang Mengying, ini aku."
Sedang merasa kesakitan, mata Tang Mengying menyala ketika dia mendengar suara Rong Rui. "Rong Rui, Rong Rui …."
Air matanya menetes tak terkendali. Mengulurkan tangan ke arah pria itu, Tang Mengying berkata, "Rong Rui, aku di sini. Biarkan dia masuk …."
"Tidak. Dia tidak bisa masuk. Ini ruang bersalin."
"Tidak, biarkan dia masuk. Kalau tidak, aku tidak akan mengejan." Dengan wajahnya yang pucat, Tang Mengying berteriak.
Rasa sakit itu hampir menghilangkan kesadarannya. Setelah bernegosiasi dengan dokter, Rong Rui mengenakan pakaian pelindung dan sebuah masker kurang dari dua puluh menit kemudian. Dia berjalan dan menatap wanita itu.
Kedua kaki Tang Mengying terbuka lebar. Dari sudut pandang Rong Rui, pria itu bahkan bisa melihat darah menetes-netes ke bawah.
"Rong Rui …." Tang Mengying mengulurkan tangannya dan meraih pria itu. Merasa sangat gembira, dia berteriak, "Kau di sini. Akhirnya kau di sini …."