Untuk seorang pengusaha yang sukses, pesta makan malam adalah kegiatan yang paling umum. Setelah minum banyak, Fu Zetian melihat sebuah bayangan ketika dia buang air kecil di toilet pria. Dia tidak memperhatikannya, menaikkan celananya, dan berbalik. Namun, sebuah kantong diletakkan di atas kepalanya. Setelah mencium suatu bau yang aneh, dia kehilangan kesadaran. Ketika dia terbangun lagi, Fu Zetian melihat sebuah wajah cantik di sampingnya. Gadis itu tiba-tiba duduk di atas tubuhnya, terkekeh, "Tuan Fu, kau sudah bangun …."
Fu Zetian adalah seseorang yang sangat menikmati seks, tetapi istrinya yang mengerikan tidak pernah membiarkannya mendapatkan apa yang diinginkannya. Pada titik ini, tidak mungkin dia bisa mengendalikan dirinya sendiri. Fu Zetian mengabaikan situasi yang sedang dihadapinya dan memeluk gadis cantik itu, menidurinya tanpa pikir panjang.
Akan tetapi, seseorang menggedor pintu.
Fu Zetian berhenti sejenak dan kemudian mempercepat gerakannya. Gadis itu mengerang semakin keras, membuat orang-orang di luar pintu menyadari apa yang sedang terjadi. Tempat itu adalah sebuah motel biasa, jadi kamar itu tidak kedap suara. Mendengar suara itu, wanita kaya yang sedang menunggu di luar menjadi panik dan mengetuk pintu hingga terbuka. Keduanya tidak bermaksud untuk berhenti sama sekali. Suara tubuh yang beradu dan napas yang terengah-engah itu terdengar keras dan jelas.
Melihat bahwa pria itu benar-benar Fu Zetian, wanita kaya itu menangis. "Kau b*jingan, mengkhianatiku dengan dua wanita pada saat yang bersamaan."
Mendengar suara istrinya, Fu Zetian terkejut. Dengan tubuh yang bergetar, dia melepaskan ejakulasinya.
Wanita kaya itu bahkan menjadi semakin marah, dia menjambak rambut wanita kedua yang sedang menunggu di samping, menggeram, "Si*lan kau, pel*cur. Aku akan membunuhmu!"
Wanita itu telah berkecimpung dalam bisnis prostitusi selama bertahun-tahun. Itu bukan pertama kalinya dia harus menghadapi situasi seperti itu. Saat rambutnya dijambak, dia dengan cepat membenturkan wajah wanita kaya itu dengan kepalanya. Wanita kaya itu terlempar.
Wanita itu mencibir. "Suamimu tidak tertarik padamu. Kau tidak bisa menyalahkan orang lain."
Wanita yang berada di tempat tidur dengan Fu Zetian turun untuk memakai bajunya, mengeluh, "Aku pikir Anda seorang pria perkasa, tetapi Anda selesai dalam waktu kurang dari tiga menit. Betapa loyonya!"
Fu Zetian merasa ego lelakinya tertantang dan ingin menangkap wanita itu, tetapi dia dengan cepat melarikan diri. Karena kesal, Fu Zetian menendang istrinya dengan keras. "Apa yang kau lakukan di sini?"
Wanita kaya itu berteriak dengan beruraian air mata, "Si*lan kau! Aku menunggumu di rumah dan kau ada di sini mengkhianati aku."
"Apa yang salah dengan itu? Aku sudah cukup menghadapi seekor babi sepertimu."
Teringat apa yang baru saja terjadi, Fu Zetian menjadi marah, "Si*lan, kau tidak melakukan apa pun selain menyeretku ke bawah. Ini adalah kesialanku yang terburuk untuk menikahimu."
Mendengar itu, wanita kaya itu berteriak, "B*jingan!"
Su Qianci terus mendengar suara teriakan melalui komputernya, merasa kasihan pada istri Fu Zetian tersebut.