Sosok Li Sicheng yang tinggi memasuki kerumunan. Seperti seorang raja, dia terlihat sangat berbeda dari yang semua orang yang ada di sana. Namun, saat dia memasuki ruangan, dia menarik perhatian semua orang. Matanya yang gelap seperti belati, menusuk gadis yang tadi berbicara dengan tidak pantas. Namun, ketika orang-orang berpikir Li Sicheng hendak melakukan sesuatu, dia segera memalingkan wajahnya. Tatapannya bahkan tidak bertahan selama dua detik, seolah-olah itu hanya sebuah pandangan yang tidak sengaja. Dengan suaranya yang dalam, Li Sicheng memanggil, "Cheng You."
Setelah menghabiskan waktu tiga tahun bekerja dengan Li Sicheng, Cheng You mengenal atasannya dengan cukup baik. Tidak ada kata-kata lain yang diperlukan, asisten spesial itu sudah mengetahui apa yang diinginkan Li Sicheng. "Baik." Cheng You dengan cepat mengangguk, berbalik, dan meninggalkan ruang dansa tersebut.
Kemudian, orang-orang mulai menyadari bahwa di belakang Li Sicheng, ada dua orang wanita yang mengikutinya. "Sepupu!" Saat melihat Tang Mengying, Liu Anan tiba-tiba menangis. Tang Mengying mengerutkan kening, tidak memperhatikannya. Namun, Liu Anan segera mengeluh, "Wajahku. Dia memukul wajahku!" Di mata Liu Anan, Tang Mengying jelas merupakan seseorang yang bisa diandalkan. Selain itu, karena Tang Mengying dan Li Sicheng sudah saling mengenal selama bertahun-tahun, Li Sicheng pasti akan membantu Tang Mengying selama Tang Mengying mengatakan sesuatu. Wajahnya berlinang air mata, Liu Anan melihat tanpa daya ke arah Tang Mengying.
Meskipun merasa sedikit tidak sabar, Tang Mengying masih bertanya dengan suara lembut, "Siapa yang melakukan ini?"
"Su Qianci yang melakukannya!"
"Ya …." Tang Mengying sepertinya ragu-ragu, melirik Li Sicheng dengan diam-diam. Wajahnya yang tampan terlihat sangat istimewa di bawah sinar lampu gantung bergaya Eropa. Namun, dia sangat dingin dan acuh tak acuh. Tang Mengying tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya. Li Sicheng sepertinya tidak memperhatikan pembicaraan mereka, dia berjalan ke arah Su Qianci dengan cepat.
Melihat itu, semua orang terkejut. Li Sicheng … berjalan menghampiri Su Qianci? Apa artinya itu? Tatapan kagum gadis-gadis yang ada di sana tiba-tiba berubah menjadi terkejut dan kemudian berubah menjadi tatapan penuh kecemburuan dan kebencian ….
Meskipun orang-orang memandangnya dengan pandangan yang berbeda, semua yang bisa dilihat oleh Su Qianci hanyalah Li Sicheng seorang saja. Dia merasa setiap langkah kaki Li Sicheng ibarat sebuah gempa bumi di hatinya.
Dia di sini? Bukankah seharusnya dia memilih untuk menjadi seorang penonton?
Li Sicheng menunduk dan melihat bahu Su Qianci yang terbuka, alisnya sedikit berkerut.
Ketika melihat Li Sicheng membuka kancing jasnya, Su Qianci merasa terkejut.
Kenapa dia melepas jasnya? Apa yang ingin dia lakukan?
Su Qianci teringat akan kulit kecokelatan dan tubuh berotot di balik kemejanya yang telah dilihatnya …. Dia ingin melangkah mundur, tetapi tangannya tertangkap oleh Li Sicheng. Dia mendongak dan melihat matanya, mendadak wajah Su Qianci memerah. Ketika dia akan menjelaskan, Li Sicheng telah mengenakan jasnya pada Su Qianci.
"Waktunya pulang, istriku."