Wajah Pelatih Jin berlumuran darah. Dia berjuang untuk bangkit dan memohon dengan lemah, "Tuan Li, tolong maafkan saya. Saya punya keluarga yang harus diberi makan. Istri dan anak saya tidak bisa hidup tanpa saya."
Tatapan mata Li Sicheng sedingin es. "Kau meninggalkan keluargamu hanya untuk uang satu juta yuan. Mengapa kau pikir aku harus percaya padamu?"
Pelatih Jin tercengang. Dia tidak pernah menyebutkan sepatah kata pun tentang uang satu juta yuan, jadi bagaimana Li Sicheng bisa mengetahuinya?
"Siapa yang menyuruhmu untuk menyakiti istriku?"
"Saya tidak tahu. Kemarin, seseorang tiba-tiba menelepon dan meminta agar saya mengajak beberapa teman untuk memerkosanya …." Namun, sebelum dia menyelesaikan kalimat tersebut, Li Sicheng telah mengepalkan tinjunya lagi.
Pelatih Jin berteriak dan melangkah mundur.
Seorang pria di sebelah Li Sicheng menendangnya hingga jatuh dan berkata, "Teruslah berbicara."
"Dia meminta saya untuk melakukan itu kepada Su Qianci dan berjanji akan memberi uang lima juta yuan sesudahnya. Satu juta yuan dibayarkan sebagai uang muka. Tapi saya tidak tahu siapa itu. Dia tahu nomor rekening bank dan nama, serta catatan kriminal saya. Saya tidak bisa menolak. " Meskipun Pelatih Jin berbadan besar, dia mulai menangis dan memohon.
"Apakah dia seorang wanita?"
"Seorang pria! Suaranya terdengar masih muda, mungkin usianya sekitar dua puluhan."
Ketika Cheng You masuk, semua orang menatapnya. Walaupun dirinya cerdas dan
Pelatih Jin merasa ketakutan. Dia tiba-tiba terlibat dalam pertengkaran para selebritas dan sebuah kejahatan. Benar-benar nasib buruk!
Li Sicheng tertawa dingin. Dia menatap Pelatih Jin dan bertanya pada Cheng You perlahan, "Jadi tidak ada petunjuk sama sekali?"
Cheng You merasa sedikit merinding. Meskipun dia sudah terbiasa dengan kemarahan Li Sicheng, itu adalah pertama kalinya dia melihatnya seperti ini. "Ya … pasti akan ada sesuatu. Namun, kita belum menemukan apa-apa." Melihat Li Sicheng perlahan berjalan menuju Pelatih Jin, Cheng You berbicara lebih pelan dan semakin pelan.
Saat memandang ke arah Pelatih Jin, Li Sicheng bertanya, "Pernahkah kau merasa putus asa?"
"A … apa?"
"Bawa dia ke pelabuhan. Aku akan berlayar sendiri."
Prajurit di sebelah Li Sicheng gemetaran dan ragu-ragu. "Tuan Li, apakah Anda yakin akan melakukan ini?"
"Menurutmu?" Li Sicheng bertanya perlahan, wajahnya tampak bengis.
"Baik Tuan!"
Setengah jam kemudian, di perairan misterius, seutas tali diikatkan di pinggang Pelatih Jin, sementara ujung lainnya diikat di bagian ekor kapal pesiar.
Li Sicheng melemparkan sepotong daging segar ke laut, dan dengan segera sirip-sirip hiu bermunculan di perairan yang tenang. Hati Pelatih Jin menciut sedikit demi sedikit. Dia tiba-tiba teringat apa yang baru saja dikatakan Li Sicheng, 'Pernahkah kau merasa putus asa?'
Dan malam pun masih belum larut.