Xie Yujia berlari begitu cepat sehingga dia nyaris tersandung anak tangga di luar perpustakaan dan mendarat di tangan Hao Ren.
Dia hampir tidak dapat memantapkan dirinya dan wajahnya merah karena berlari. Dia terengah-engah dan berkata," Apa kau akan kembali ke asramamu?"
"Uh?" Hao Ren melihatnya, bingung.
"Aku.. aku juga akan menuju asramaku," kata Xie Yujia setelah berhenti sejenak.
"Oh, Mari kita berjalan bersama, " Hao Ren masih terlihat keheranan.
"Tunggu aku sebentar, sepedaku ada di sebelah sana," dengan buku di tangannya, Xie Yujia berjalan ke arah lapangan parkir di samping kanan perpustakaan. Dia meletakkan buku-bukunya di dalam keranjang di depan dan membuka kunci sepeda sebelum menuntunnya ke arah Hao Ren.
Mengenakan kaus putih, celana pendek denim, dan sepasang sepatu kanvas hijau sambil menuntun sepeda yang agak baru, Xie Yujia terlihat seperti gadis tetangga.
Dalam pikiran Hao Ren, dia memiliki citra yang sempurna dan seharusnya menjadi gadis yang paling populer di sekolah daripada si Lin Li yang berpakaian seronok dari Kelas Ketiga.
Melihat Hao Ren menatapnya, Xie Yujia tersipu dan berkata, "Ayo pergi."
"Baik," Hao Ren berjalan dengannya berdampingan. Dia berjalan menyeberangi lapangan terbuka di depan perpustakaan dan menyeberangi jembatan di atas danau sekolah.
Matahari bersinar, dan sepeda itu perlahan-lahan bergulir maju, menyamai langkah kaki mereka. Mereka berjalan beberapa meter dalam keheningan sebelum Xie Yujia tiba-tiba bertanya, "Bagaimana Nenekmu?"
"Dia baik-baik saja sekarang," Hao Ren berpikir beberapa saat dan berkata, "Terima kasih atas perhatianmu."
Xie Yujia menundukkan kepalanya dan setelah beberapa detik, dia bertanya, "Ada apa di antara kau dan Su Han?"
Dengan tangan putihnya pada pegangan sepeda, badannya yang lembut dan anggun sedikit bersandar ke satu sisinya.
"Dia sepupu jauhku, " Hao Ren memaksa dirinya untuk mengatakan kata tersebut meskipun dia sendiri tidak mempercayainya.
"Hari itu, hari Kamis, aku melihat kau memasuki kantornya, " Xie Yujia berkata.
Hao Ren berpaling untuk melihatnya, sekarang dia tahu orang yang mengikutinya sebenarnya Xie Yujia. Dia berpikir cepat dan berkata, "Oh… Aku ke sana untuk bertanya mengenai sesuatu yang tidak aku mengerti di kelasnya."
"Oh, jadi dia membimbingmu secara pribadi," Xie Yujia segera berkata.
"Yah." Hao Ren tersenyum pada dugaan itu, meskipun isi dari sesi bimbingannya bukanlah topik yang diajarkan di sekolah melainkan tentang kultivasi.
"Ada pertanyaan lain?" Hao Ren bertanya setelah Xie Yujia terdiam.
"Tidak," Xie Yujia menggelengkan kepalanya.
Memandang wajahnya yang cerah dan cantik, Hao Ren berpikir Ketua Kelas yang cantik itu cukup manis.
Mereka terus berjalan. Meskipun Xie Yujia membawa sepeda bersamanya dan telah selesai bertanya, dia kelihatannya tidak sedang terburu-buru.
"Sambutan hangat kepada Pakar Biologi Dunia Terkenal Hao Zhonghua dan Ahli Meteorologi Terkenal Sedunia Yue Yang yang akan memberikan Kuliah Umum di Universitas!"
Sebuah spanduk merah tergantung di atas Kantin Bukit hijau terlihat oleh mereka.
Spanduk itu di gantungkan di sana untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dari para mahasiswa.
Melihat ke arah spanduk, Xie Yujia memulai topik baru. "Aku tidak mengira sekolah kita mampu mengundang orang-orang terkenal seperti itu untuk menjadi dosen tamu di sini."
"Oh? Kau mengenal mereka?" Hao Ren terkejut.
Melihat keterkejutan Hao Ren, Xie Yujia segera berkata, "Bagaimana aku tidak mengenal mereka? Hao Zhonghua adalah ahli biologi yang paling terkenal di Cina dan media lokal mengatakan dia adalah kandidat dari Cina yang paling menjanjikan untuk mendapat Hadiah Nobel Biologi. Makalahnya tentang transkripsi informasi genetika telah dipublikasikan dalam Majalah Alam di Amerika Serikat. Media internasional juga memberikan tinjauan yang tinggi terhadap penelitiannya yang lain, meskipun aku tidak dapat mengingat judulnya sekarang."
Xie Yujia punya banyak cerita mengenai reputasi mendunia dari yang disebut-sebut Ahli Biologi terbesar di Cina. Namun, saat dia membicarakan tentang proyek-proyek penelitian biologinya, Xie Yujia tidak dapat mengingat judulnya.
Melihat kebingungan di wajah Hao Ren, Xie Yujia sangat marah akan usahanya yang sia-sia. "Bagaimanapun, dia salah satu ilmuwan terbesar di Cina. Selain itu dia sangat muda, usianya baru empat puluhan saja. Dia mempublikasikan makalah-makalah dalam berbagai macam majalah sains, dan dia sering masuk ke dalam berita. Kamu sama sekali belum pernah mendengarnya?"
Saat melihat ekspresi seriusnya seolah-olah dia sedang memberi kuliah pada seorang mahasiswa, Hao Ren ingin tertawa.
"Kalian hanya tahu memainkan pertandingan daring, menonton film atau membaca buku komik di asramamu dan kau tidak sedikit pun peduli mengenai dunia di sekelilingmu. Jika kalian terus seperti ini, kalian akan tertinggal oleh dunia!" dengan satu tangan di pinggulnya, Xie Yujia mengomelinya dengan galak.
Melihat Xie Yujia sangat gusar, Hao Ren harus menyerah. "Baik! Baik! Sekarang aku akan mengingat namanya." katanya.
"Bagus!" Xie Yujia merasa puas. "Akan memalukan jika kau sama sekali tidak tahu tentang seorang ilmuwan yang terkenal seperti itu! Selain itu, dia seharusnya seorang saudara jauhmu!"
"Saudara jauh?" Hao Ren kebingungan.
"Ya. Karena kalian berdua memiliki nama keluarga Hao, kalian mungkin berasal dari keluarga yang sama 300 tahun yang lalu, " Xie Yujia menatap Hao Ren dan berkata.
Hao Ren tertawa kecil. "Kau benar, Ketua Kelas. Aku tidak tahu kau penggemar Hao Zhonghua."
"Yang hormat!" Dia itu ilmuwan yang paling terkenal di Cina!" Xie Yujia kembali menguliahinya lagi.
"Ya, ya…" Hao Ren tidak mau berdebat dengan seorang gadis atau pun si Ketua Kelas. Dia menyerah dan berkata, "Ketua Kelas, aku kira kau pasti akan datang ke perkuliahan itu kamis ini.""
"Tentu saja! Dan kali ini dia tidak sendiri! Istrinya juga akan ada di sana! Ini kesempatan yang langka bagi kita calon sarjana! Sebagai akademisi, dia dan istrinya sibuk dengan penelitian mereka dan jarang menunjukkan wajah mereka di muka umum. Aku penasaran bagaimana sekolah berhasil mengundang mereka berdua untuk memberikan kita kuliah tamu… Ini bahkan kesempatan yang jauh lebih langka lagi untuk mahasiswa program doktor!"
Xie Yujia sangat bersemangat mengenai topik ini. Dia telah menjadi siswa dengan nilai A semenjak sekolah dasar, dan dia telah menunjukkan minatnya pada sains dan teknologi. Sebagai hasilnya kekagumannya terhadap ilmuwan sangat bisa dimengerti.
Tentu saja, bahkan para siswa yang tidak tertarik dengan sains akan pergi ke auditorium untuk melihat pasangan yang terkenal itu Hao Zhonghua dan Yue Yang.
Xie Yujia terus menguliahinya sambil berjalan bersama Hao Zhonghua. "Hao Zhonghua hanya berusia empat puluhan, tetapi dia sudah menjadi anggota Akademi Sains Cina. Dan istrinya, Yue Yang, juga mengagumkan karena dia anggota Akademi Teknik Cina. Beberapa orang berkata mereka masing masing adalah anggota dari Akademi Sains Cina [1.kedua akademi ini adalah lembaga Dewan Negara di Cina. Semua anggotanya memiliki pengaruh] dan anggota Akademi Teknik Cina, tetapi mereka tidak diberikan jabatan karena usia mereka yang masih muda…"
Mendengar "gosip" tentang pasangan itu dari Xie Yujia, Hao Ren menemukan pandangan serius di wajahnya terlihat lucu.
Tidak lama, Xie Yujia menyadari Hao Ren masih tidak terkesan setelah ceramahnya dan hampir memperlakukan apa yang dia katakan sebagai lelucon. Dia sangat kesal dan berkata, "Kau! Kau tidak punya rasa hormat untuk ilmuwan hebat seperti itu!"
Hao Ren baru saja hendak memperdebatkannya saat ponsel dalam kantungnya mulai berbunyi.
Mengeluarkan teleponnya, dia melihat telepon itu berasal dari Cao Ronghua. Dia menjawab dengan malas, "Ya, aku sedang dalam perjalanan. Kamu bisa mengeluarkan kartunya sekarang."
"Ini bukan tentang kartu! Kejadian buruk terjadi!" Suara gelisah Cao Ronghua datang dari telepon, "Zhao Jiayi berkelahi dengan para pria dari tim basket!"