Alessandro_Mulya

The Poem of Sincere Life is the second chapter after The Poem of Everyday Life, continued with all of the said effort it has brought up by the author personally. Written with the sincere thought of looking towards the life in a more honest manner and transcending thoughts throughout the moments in our life. Never was the intention to write this to be the source of anger, hateful speeches or propaganda in any way. These poems were written as a form of artwork, a series of life painted into ink. To be is to believe. To believe is to be.

William Francis adalah pembunuh berkewarganegaraan North Suisse. William adalah orang misterius dengan masa lalu yang cukup keras. Namun kepiawaiannya dalam membunuh target tak dapat diragukan lagi. Politisi, bintang metal, seniman, bahkan presiden semua bersimbah darah bersinggungan dengannya. Lama bersinggungan di dunia ini membuat William mempelajari banyak mengenai watak manusia, yang egois, yang bengis, yang menjijikkan, yang gelap. Akankah jalan ini akan menjadi jalan yang dilalui William selama-lamanya? Atau sesuatu, seseorang akan menyusup dalam hidupnya, menjanjikan hidup yang lebih baik ketimbang bersimbah darah menutup mulut orang-orang besar?

Diandra adalah seorang penyiar radio di YoungWildFree FM. Diandra hidup sendiri sepanjang harinya dan tidak memiliki satupun keluarga yang masih mendampinginya. Di tengah kegalauan dengan posisinya yang akan tergantikan, kehadiran wanita yang dia hindari di radionya, mantan yang kembali dari masa lalu dan kakaknya yang tiba-tiba kembali, apakah Diandra sanggup menghadapi hidupnya yang tiba-tiba berbalik 180 derajat?