Nama wanita itu adalah Dwina Aryani
Memiliki prinsip hidup yaitu menahan diri agar tidak jatuh cinta terlalu dalam terhadap seorang pria tanpa menimbulkan masalah, mencoba menjaga dan menghargai dirinya sendiri. Hanya karena satu alasan yaitu dia ingin mendapatkan pria baik-baik, bukankah itu hal biasa yang diinginkan setiap wanita?
Hingga suatu hari Dwina Aryani dipertemukan oleh mantan pacar temannya di rumahnya. Dia bernama Arya Wijaya, tidak ada yang mengesankan bagi Dwina kecuali pria itu dengan terang-terangan menontoni kaki jenjang Dwina dan rasanya Dwina ingin mencolok mata pria itu.
Pertemuan mereka belum berhenti sampai disitu, Dwina terpaksa harus pergi ke Bandung bersama Arya untuk acara liburan sesuai ajakan sang kakak. Namun itu adalah sebuah jebakan untuk Dwina, meski hal tersebut tidak seburuk pemikirannya sayangnya Dwina tetap kesal.
"Pukul 00.01 dini hari, sehari setelah perayaan tahun baru, terjadi sebuah kecelakaan beruntun di sebuah persimpangan Hotel Dupont City, hingga nyaris menewaskan seorang wanita bernama Tara Lipinski berusia 25 tahun. Berita acara meliput secara eksklusif tentang wanita malang tersebut. Dikabarkan dia hidup seorang diri, tanpa seorang wali hukum."
Informasi itu menyentak kuat diri Tara Lipinski. Air matanya luruh ke permukaan pipinya yang sedikit bengkak. Dirinya dinyatakan hampir mati oleh seluruh dunia, tapi kenapa takdir mendorongnya menetapkan ruhnya di dalam jasad seorang wanita bernama Vanilla, yang sama sekali tidak ia mengerti siapakah wanita itu, dari manakah asalnya, dan ada banyak sekali deretan pertanyaan menimpa benaknya.
Kehidupan Tara Lipinski menjadi jungkir balik, seolah dia buta akan dunianya yang kini sebagai seorang Vanilla. Bagaimana dia bisa bertahan, bila sesungguhnya yang dia takutkan adalah diri dia yang baru?