Arganta begitu terkejut saat melihat siap yang masuk ke dalam rumah Bianca. Terlihat jelas kemarahan dari sorot mata orang itu.
"Kau sudah membuatku kecewa!" ucap seorang pria paruh baya.
Dia tak lain adalah Tuan Chavali, dengan sorot mata yang tajam tetapi ada rasa kecewa di dalamnya. Inilah salah satu alasan mengapa sang ayah tidak bisa merestui hubungan mereka berdua.
"Sudah aku katakan padamu, Arganta. Semua yang kamu inginkan tidak akan pernah tercapai," ucap Bianca sembari berdiri.
"Tidak. Ca, aku yakin ayah pasti akan mengubah keputusannya," timpal Arganta.
"Cukup, Arganta. Ayo kita pergi dari sini!" perintah ayah pada Arganta yang masih berdiri di dekat Bianca.
Binar hanya melihat semuanya terjadi, kekerasan hati ayah dan adiknya. Mereka berdua sama-sama keras kepala dan tidak ada yang mau mengalah.
"Ayah, aku mohon restu hubungan kami." Arganta memohon pada sang ayah.