Setelah menyelesaikan apa yang ia mulai Aaric duduk di pinggir ranjang, menggunakan piyama tidurnya menghadap tembok dengan segelas red wine di tangannya. Sementara Keyla sudah tertidur pasca menangis selama hampir satu jam.
"Aku sudah bilang padamu sejak dulu Key, jangan asal bicara denganku. Aku sudah memperingatkanmu berkali-kali,"ucap Aaric pelan saat melihat punggung Keyla yang terbuka. "Dengan ini kau tak akan pernah bisa lepas dariku, kau tak akan bisa meninggalkan aku seperti gadis itu."
Aaric menutup matanya karena tiba-tiba teringat Elsa Wesley, gadis cantik yang menjadi boneka Adam Collins untuk membunuhnya 2 tahun yang lalu saat ia berada di Paris. Suara rintihan dari Keyla membuat Aaric tersadar dari lamunannya dan langsung menatap Keyla yang masih memejamkan kedua matanya di bawah selimut.
Perlahan Aaric meraih wajah cantik Keyla, percampuran ras Asia-Eropa memang sempurna."Tidurlah, saat bangun nanti kau akan lebih baik key."