Hari ini papa akan ikut bersama kami ke kantor. Mama tidak bisa ikut karena memilih arisan dengan teman-temannya. Aku bisa memaklumi karena mama jarang bertemu dengan teman-temannya di Indonesia. Aku masuk ke dalam mobil sambil membawa bekal untuk makan siang kami nanti. Papa ingin makan masakanku saja, jadi kubawakan bekal untuk kami bertiga. Sesampainya di kantor, beberapa karyawan juga menyapa papa. Sepertinya mereka sudah tahu tentang papa, meski sudah lama papa tidak pulang ke Indonesia.
"Tidak ada yang berubah. Apa harus Papa juga yang merubah beberapa bagian dari kantor ini?" tanya Papa melirik ke sekeliling ruangan Argat.
"Perusahaa ini masih milik Papa juga, jadi tidak ada yang harus kuubah," jawab Argat.
"Tapi sebentar lagi akan kuberikan padamu. Jangan malas," ucap Papa.
Pak Ilyas datang dengan membawa nampan berisi kopi dan roti kering untuk kami. Sepertinya papa sudah mengenal Pak Ilyas, karena wajahnya langsung tersenyum saat melihat kedatangannya.