Budi keluar dari kamar mandi rumah kontrakan sempitnya hanya dengan berbalut handuk lebar di pinggangnya dan langsung menuju ke lemari plastik yang terletak di sudut. Ia menatap sekilas tampilan wajah dan rambutnya yang masih basah setelah mandi dan mencuci rambut tadi pada cermin persegi panjang yang tergantung di dinding. Budi mengacak sedikit rambutnya, dan berusaha membuat ekspresi wajah yang terlihat keren dan cool. Tetapi seperti biasa, wajahnya tetap terlihat biasa saja, bahkan aneh dengan ekspresi seperti itu.
Budi mendengus kesal pada cermin itu dan melanjutkan niatnya tadi untuk mengambil pakaian ganti. Setelah mengenakan kaos dan celana pendek rumahan seperti biasanya, ia mengeringkan rambutnya lagi dengan asal-asalan, baru kemudian menjemur handuk mandinya pada rangka jemuran kecil di depan kamar mandinya.