"Coba kita lihat dari sudut pandang lain," lanjut Maya. "Anggap aja jodoh lo yang sebenarnya, yang sudah ditentukan sejak sebelum lo lahir, adalah laki-laki yang sekarang akan menjadi suami lo itu. Tapi untuk menuju pertemuan dengan dirinya, lo harus tersesat dulu, lalu tersandung batu dulu, lalu bangkit, lalu kembali ke jalur yang benar, baru deh lo bertemu dengan dia. Itu alur kehidupan yang kita nggak bisa tau sebelumnya, kan?
"Setiap orang pasti punya alur kehidupan sendiri-sendiri. Dan nggak ada alur yang mulus dan lurus banget. Jalan tol yang bisa menyingkat waktu perjalanan aja harus ada belokannya, harus ada loket pembelian tiketnya. Nggak ada hal yang langsung dan isntan di dunai ini, Sy. Nggak ada hal yang bisa dicapai tanpa harus merasa sedih, kecewa, marah, bingung dan lain sebagainya. Itu udah konsep yang harus kita jalani dan nggak bisa protes. Kalau mau protes ya silakan, langsung ngomong aja sama yang bikin konsep kehidupan kita," ucap Maya sambil tersenyum.