Seorang karyawan perempuan yang baru bekerja beberapa minggu di divisi marketing dan sempat diperkenalkan oleh manager marketing, berdiri di pinggir pintu lift dekat deretan tombol angka. Ia tersenyum ramah pada Maya.
Secepat kilat memutar otak untuk mengingat nama gadis muda yang telah berbaik hati mau menyapanya itu agar gadis itu tidak tersinggung atau nantinya akan menganggap bahwa memang benar apa yang dikatakan oleh semua orang bahwa koordinator public relation di perusahaan ini adalah perempuan angkuh dan sombong.
Oke, namanya Indah, batin Maya yang segera berhasil mengingat nama gadis tersebut.
"Eh, pagi, Ndah. Iya nih, aku baru aja sampai," balas Maya sambil tersenyum juga.
Tampaknya Indah belum terkontaminasi oleh karyawan lain yang cenderung memilih untuk tidak berbasa basi dengannya saat bertemu di luar ruangan.