"Hmm ... kamu udah pernah ketemu dengan si Ale ini?" tanya Marina pada Mimi.
"Belum sih Mbak, hehehe ... aku baru chattingan sama teleponan aja. Benda ini dia kirim via kurir ekspedisi ke rumahku," jelas Mimi, berharap Marina tidak bertanya lebih dalam tentang kenapa ia tidak beetemu langsung saja dengan Ale.
"Gitu yah," sahut Marina sambil mengangguk-angguk pelan seperti sedang memikirkan sesuatu. Ia kemudian kembali mendekatkan tubuh ke meja, mengambil benda asing tersebut dengan hati-hati dan memasukkannya kembali ke dalam botol kaca mungil itu, lalu menutupnya rapat-rapat.
Marina meletakkan botol kaca itu tepat di tengah meja agar mereka berdua dapat memandanginya bersama-sama.
"Mbak ... merasa ragu akan kebenaran ceritanya si Ale ya?" tebak Mimi.