Semakin mendekat ke tempat yang ia tuju, Mimi merasa tubuhnya semakin lelah. Rasanya seperti melayang. Kepalanya pening. Pandangannya sedikit berkunang-kunang. Sekujur tubuhnya terasa bergetar. Tremor, seperti orang tua yang memiliki riwayat gangguan kesehatan.
Mimi menghentikan langkah sejenak, meraba denyut nadinya sendiri dan menghitung. Seratus tiga puluh kali per menit. Terlalu cepat, bahkan untuk penyandang autoimun seperti dirinya.
Mimi berpegangan pada salah satu pohon dan mendongak ke atas. Dan ia segera menemukan alasannya mengapa ia tiba-tiba merasa kepayahan.
Pantas saja, batinnya. Ternyata bulan sedang purnama.
Purnama penuh yang cantik bagi sebagian orang, dan juga sebenarnya bagi dirinya, jika saja kondisi autoimunnya tidak membuatnya terpaksa menghindari cahaya bulan saat purnama.