Unduh Aplikasi
16.37% Unexpected Client / Chapter 74: Pernyataan

Bab 74: Pernyataan

Clara sedari tadi sibuk mengobati lebam yang ada pada kaki dan lengan Mr. K, sebenarnya bisa saja dokter yang merawat luka Mr. K itu, hanya saja Clara bersikukuh untuk yang mengobatinya sendiri.

Mau tidak mau, Mr. K menuruti kemauan Clara, begitu pun dengan Prof. Hans yang ikut angkat tangan, dan menuruti Clara.

"Sudaah !" pekik Clara saat dirasa sudah selesai mengobati lebam yang ada di tangan dan kaki Mr. K.

"Sekarang kau istirahat saja dulu Kev ... aku akan disini menemanimu" ucap Clara lembut.

Seperti desiran lembut yang menghangatkan hati Mr. K tiba tiba, setelah mendengar perkataan Clara itu.

Lalu bagaimana dengan status mereka ?

Apakah keduanya memang sudah menjadi sepasang kekasih ?

Jawabannya ....

"Oh iya ... ada yang ingin kupastikan padamu" lirih Clara tiba tiba pada Mr. K.

"Hng .. apa ?" tanya Mr. K bingung dengan ucapan tiba tiba Clara.

"Mmm... mengenai status kita saat ini ... setelah kau mengatakan menyukaiku dan begitupun sebaliknya ....ja-"

Mr. K tersenyum sejenak, lalu memotong pembicaraan Clara.

"Maukah kau menjadi kekasihku ?" ucap Mr. K sambil mendudukkan badannya.

Deg

Seketika raut wajah Clara merona.

Clara tak bersuara sedikit pun, melainkan menganggukan kepalanya pelan.

Sudut sudut bibir Mr. K terangkat sempurna.

"Terimakasih" bisik Mr. K di telinga Clara.

"Hng" dengung Clara sambil menutup wajah nya dengan kedua telapak tangannya.

"Kenapa kau menutupi wajah cantikmu ?" goda Mr. K pada Clara.

Oh ayolah apakah Mr. K tak menyadari dengan ungkapan nya itu, semakin membuat Clara malu.

Clara tak berani menatap wajah Mr. K, melainkan semakin menundukkan kepala nya.

"Oke ... aku mengalah... aku akan berhenti menggoda mu" ucap Mr. K sambil menaikkan dagu Clara agar menatap nya.

Dengan ragu Clara pun menatap Mr. K sambil mengerjapkan maniknya pelan.

Mr. K tersenyum pelan sambil mengusap pipi Clara lembut.

'Aku akan selalu melindungimu' lirih Mr. K dalam benak.

Ceklek

"Kev..— ekhem maaf seperti nya papa mengganggu" ucap Prof. Hans yang tiba tiba membukakan pintu kamar rawat inap Mr. K.

Clara dengan cepat menepis tangan Mr. K dari pipi nya.

"Ahh .. Prof. Hans tidak mengganggu kami kok sungguh" ucap Clara mencoba meyakinkan Prof. Hans.

Prof. Hans hanya dapat tersenyum dan menahan tawanya melihat tingkah Clara yang tampak canggung itu lain dari biasanya.

Prof. Hans melangkah kan kaki nya mendekati Clara dan Mr. K.

"Kurasa kau dapat memanggilku dengan sebutan papa juga seperti Kevin ... bukan begitu Kev ??" ucap Prof. Hans sambil menepuk bahu Clara, diakhiri dengan lirikan kode pada Mr. K putranya.

Clara terdiam sejenak, tidak menanggapi langsung ucapan Prof. Hans.

"Pa sudah lah .. jangan menggoda Clara" ucap Mr. K mencoba membantu Clara yang kali ini tengah kikuk di hadapan papa kandungnya.

"Astaga .. papa tidak menggoda Clara ... papa berbicara serius" ucap Prof. Hans.

Clara meneguk saliva nya kasar, sambil menganggukan kepalanya.

Ia tak pernah menyangka bahwa ia tetap akan gugup di hadapan Prof. Hans yang notabene bisa di katakan lumayan dekat dengannya.

'Kenapa aku jadi seperti ini ?'

***

Seorang pria paruh baya tampak berfikir keras, pasalnya ia mulai semakin yakin bahwa kejadian yang dulu ia sempat sangkal menyakiti Clara tak ada hubungannya dengan wanita itu, namun kini seolah puzzle semakin terbuka dan menjelaskan semuanya.

Baru saja pria paruh baya itu mendapat informasi dari anak buahnya yang mengatakan bahwa sosok wanita itu kini tengah kembali ke asal nya, dan dengan kata lain bukankah sedang berada di dekatnya?

Belom lagi dengan kasus Anthony yang tiba tiba terdapat kejanggalan.

Dengan begitu bukankah menjelaskan bahwa wanita itu memang terkait dengan kasus Clara ?

Atau

Mungkinkah ia dalang dari semua kejadian yang menimpa Clara.

"Sepertinya aku harus mengatakan pada ibu ... sebelum masalah ini semakin panjang... untuk sementara sebaiknya aku akan percayakan Clara pada kekasih nya" ucap David.

.

.

Dengan sedikit terburu buru David sudah sampai di kediaman nenek Clara yang tampak luas dan hening.

"Bu ... ada yang harus kukatakan padamu bu .." lirih David menatap lekat wanita paruh baya itu.

"Ada apa ?" tanya wanita tua itu.

"Dia ... kembali bu ... dan seperti nya ia tak sendiri disini ... ia memiliki kaki tangannya"

Wanita tua itu tampak mengepalkan kedua tangannya.

"Cari tahu mengenai tempat tinggal nya yang berada disini" ucap wanita tua itu

"Baik bu ... akan kupastikan mengenai tempat tinggal nya berada sekarang" ucap David.

"Ah ... iya dan pastikan Clara tak mengetahui tentang hal ini ... kau mengerti ?"

"Baik bu .... aku akan memastikan hal tersebut dengan baik"

'Semoga saja kekasih mu itu dapat menjagamu dengan baik' lirih David dalam benak.

***

Seorang wanita paruh baya tampak mengetukkan jarinya sambil memejamkan maniknya.

"Apakah mereka sudah masuk ke perangkap kita ?" tanya seorang wanita paruh baya itu pada Jackson.

"Sepertinya mereka berhati hati... mereka tidak menghubungi ku" ucap Jackson.

Salah satu ujung bibir wanita paruh baya itu terangkat.

'Ck .. boleh juga mereka mengantisipasinya ...' lirih wanita paruh baya itu dalam benak.

———

Leave comment and vote 😊


next chapter
Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C74
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk