Bab 609: Masuk ke Dalam Rumah Presiden

Editor: Atlas Studios

"Mari kita berharap begitu …" Pada saat Nyonya Presiden mengatakan itu, telepon presiden berdering. Itu sekretarisnya; rupanya Xi Mubai dari keluarga Xi ada di sana untuk menemuinya.

Presiden terkejut. "Xi Mubai?"

"Ya, dan dia berkata bahwa jika anda menolak untuk melihatnya, dia tidak dapat menjamin apa yang akan dia lakukan," sekretaris itu melaporkan dengan cemas. Mubai secara terbuka mengancam presiden; dia benar-benar berani. Jika bukan karena identitasnya yang unik, sekretaris akan memanggil keamanan. Dapat dimengerti bahwa presiden terkejut; Xi Mubai berani mengancamnya …

Namun, dia tidak tersinggung, sebaliknya dia memerintahkan, "Biarkan dia masuk."

"Baiklah."

"Siapa itu?" Nyonya Presiden bertanya, dan presiden menghela nafas.

"Ini Xi Mubai dari keluarga Xi."

Nyonya Presiden terkejut. "Dia sudah bangun? Dia pasti ada di sini untuk Xinghe."

"Pasti begitu."

Mubai dengan cepat dipimpin oleh pihak keamanan. Dia datang sendirian dan di kursi roda, didorong ke dalam ruangan oleh petugas keamanan, di belakangnya ada sepuluh penjaga keamanan. Mereka takut dia akan melakukan sesuatu yang bodoh.

Mubai tidak terpengaruh oleh peningkatan keamanan; ekspresinya tenang dan kehadirannya kuat.

Presiden dan istrinya menghela nafas ketika mereka melihatnya. Pemuda ini benar-benar memiliki keberanian dan semangat untuk berani masuk ke rumah presiden sendirian.

Mubai menyapa mereka dengan tenang dan berkata, "Maaf, ini bukan maksudku untuk mengganggu tetapi tunanganku telah menghilang setelah dia tiba di sini, jadi aku agak khawatir."

Presiden mengangguk penuh pengertian. "Aku bisa mengerti perasaanmu, tetapi kau seharusnya tidak menerobos masuk ke sini tanpa undangan. Kali ini, aku akan memaafkanmu atas rasa hormatku kepada kakekmu, tetapi itu lebih baik tidak terjadi lagi."

"Jangan khawatir, selama Xinghe aman, aku tidak akan melakukan apa-apa," jawab Mubai dengan acuh tak acuh.

Presiden dan istrinya terkejut. Dengan kata lain, jika sesuatu terjadi pada Xinghe, dia akan melakukan sesuatu untuk menyakiti mereka …

"Xi Mubai, apakah kau mengerti siapa yang kau ancam?" Presiden mempertanyakan dengan serius.

Mubai tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan. Dia menyeringai. "Aku tahu betul apa yang aku lakukan, oleh karena itu, Tuan Presiden, aku harap kau dapat menemukan Xinghe segera. Aku hanya punya satu permintaan: dia harus kembali dengan selamat."

"Kami juga berharap dia aman," Nyonya Presiden mengalah. "Jangan khawatir, aku yakin polisi akan menemukannya segera."

"Tetapi masih belum ada berita meskipun setengah hari telah berlalu," Mubai menyuarakan ketidakpuasannya. "Karena itu, aku datang sendiri, berharap dapat mendengar sendiri apa yang sebenarnya terjadi."

Nyonya Presiden mengerti sudut pandang Mubai, jadi dikatakan padanya secara rinci semua yang terjadi. Mubai tahu ada sesuatu yang salah dengan penjaga keamanan ketika Nyonya Presiden selesai.

Matanya dingin ketika dia berkata, "Tolong izinkan aku melihat penjaga keamanan itu; aku punya beberapa pertanyaan untuknya."

Presiden dan istrinya saling memandang sebelum menyerah pada permintaannya. Petugas keamanan segera dibawa ke ruangan.

Dia mulai gelisah ketika melihat presiden dan istrinya, tetapi dia menguatkan diri untuk menghadapi interogasi. Dia tidak punya pilihan selain berbohong, karena kebenaran hanya akan membawanya kepada kematian.

Mubai, duduk di kursi roda, tiba-tiba bertanya dengan nada dingin, "Kaulah yang bertanggung jawab untuk mengantar Xinghe keluar dari rumah presiden?"

komentar 32 komentar

Pilih

KIRIM HADIAH

next chapter

Load failed, please RETRY