Bab 2: Kegentiran yang sebelumnya tak pernah kulihat

Sesampainya dirumah aku mendapati kakakku dan suaminya serta anaknya menunggu kami hendak makan malam,aku tahu mulai tadi siang aku telah membawa lari mark hingga malam kunjung dan kami menghabiskan waktu untuk bersama,ketika mark lengah diam-diam aku melirik apartemen dilayar hanphoneku dan membeli salah satu dari jejeran apartemen dilayar hanphoneku dengan segala persediaan yang ada maka kukuras habis deposit saldo yang ada pada tabunganku dan tidak kusangka aku masih memiliki uang lebih dari hasil tabunganku beberapa tahun itu.Kulihat kakak iparku melempar senyum padaku"mari makan selena,mengapa wajahmu sangat lelah?apakah perjalanan kalian begitu jauh hingga pulang malam?",aku tersentak mendengarnya terdengar begitu lembut namun bisa memekakkan pendengaranku.Dengan sangat santai aku duduk dan mengisyaratkan mark untuk duduk dan dia mengikut saja,sebenarnya kami sangat kenyang namun menurutku ini juga waktu yang tepat untuk membicarakan kepindahanku."kakak ipar,besok kami akan pindah dan aku berharap kakak tidak keberatan dengan hal itu"mulaiku,namun seperti ada petir yang menyambar suami kakakku itu berhenti makan dan kulihat mata kakakku yang mulai berkaca-kaca,ada seraut kegembiraan dimata kakak iparku itu namun wajahnya juga tidak dapat menyembunyikan rasa khawatirnya"adik tidak perlu pindah,apakah kami membuat kalian begitu tidak nyaman?"jawab kakak iparku yang terlihat tulus tapi aku terlalu pintar untuk dibodohi dan menyadari itu adalah sandiwara seolah dia sangat sedih"kakak aku tahu kakak sangat menyayangi kami berdua,namun aku tahu keadaan keuangan kakak sedang tidak baik dan akan mempersulit jika sampai kami tetap disini".Mendengar itu kakak iparku seakan tertampar oleh sebuah tangan yang keras "apakah kamu mendengarnya tadi?" dan tidak tahan lagi akhirnya tangis kakak pertamaku meledak"tinggallah,aku tahu bagaimana kamu sesulit apapun kamu akan menyelesaikannya sendiri,tapi tidakkah kau tahu ini bukan negri kita kamu masih 6 bulan tinggal disini,bagaimana mungkin kau bisa hidup sendiri dan memperhatikan mark"sesenggukan kakakku begitu menggangguku,dan akupin berjanji akan mengunjungi kakakku dan keponakanku sekali seminggu bersama mark yang membuat kakakku sedikit tenang.Sejak malam makan itu aku tidak lagi tenang dan tidak dapat tidur bak sedetik pun hingga pagi tiba dan kantung mataku semakin hitam saja,aku mendengar kakaku mulai menyiapkan sarapan,memanggang roti dan meletakkan beberapa gelas susu namun aku terlalu malas untuk bangun dan membantunya sampai kudengar ia mengetuk kamarku dan mengajakku sarapan.Pagi itu aku tidak berkata sepatah katapun dan itu cukup membuat kakak iparku semakin khawatir,setelah itu kami mulai mengemasi barang kami dan berpamitan pada kakakku,suaminya dan anaknya yang tentunya keponakanku si putri kecil grass,ketika menyalami kakak iparku kuucapkan sepatah kata yang membuatku melihat wajah gentirnya yang tak pernah kulihat sebelumnya"kakak sangat baik kepada kami dan tentunya aku akan membalasnya".