Mendapatkan sebuah serangan dari orang yang tak dikenal benar-benar membuatkan Bening mencoba melindungi, sementara Tirta sang bodyguard melakukan hal tak jauh berbeda.
Laki-laki yang memiliki beberapa jurus bela diri tetap saja kalah dalam upaya melindungi boss killer maupun juga dirinya sendiri, tubuhnya terkena pukulan maupun benda tajam yang menikam pada bagian perut sebelah kiri.
Upaya demi upaya malah mengantarkan perempuan keras kepala datang untuk memberikan penengahan namun dirinya justru sampai mengalami pendarahan, rasa sakit pada perutnya membuatkan kebangkitan pada sang bodyguard meski dianggapkan sangat resek namun tetap berjuang membawa ke rumah sakit.
Mengantarkan ke sana dengan sepenuh tenaga membawakan dimana justru mobil tak bersahabat, mobil yang begitu mogok membuat Tirta menggendong di tengah luka meski sakit jauh lebih parah dirinya.
Dengan penuh perjuangan maupun perhatian beruntungnya ada salah seorang mau membantu mempercepat langkah mereka hingga tiba di rumah sakit dia yang terluka lebih mementingkan bosnya terlebih dahulu dalam penanganan, meskipun juga begitu tak seberapa lama mereka telah dipisahkan dalam pengobatan dan Tirta yang kehilangan banyak darah tak sadarkan diri.
"Pasien telah kehilangan begitu banyak darah dan lukanya sangat dalam, berikan penanganan yang cepat."
"Baik dokter."
Pihak rumah sakit telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan beberapa jalanan untuk para pasiennya termasuk juga kali ini Bening terus saja mengalami pendarahan hingga terpaksa harus pengangkatan janin, dirinya benar-benar merasa sangat takut tetapi mau tidak mau dia benar-benar ingin melakukan dengan didampingi seseorang yang mungkin saja bisa meringankan rasa sakitnya.
Upaya untuk menghubungi seorang pacar sama sekali tidak menorehkan jawaban hingga adanya justru itu adalah keinginan mereka yang jelas tidak menginginkan anak tentunya, kejujuran hati Bening tak seperti dahulu dan kini berusaha semaksimal mungkin memohon kepada dokter untuk bisa memberikan sebuah obat penurunan atau lainnya agar bayinya cukup selamat.
Penanganan yang sudah mengambilkan dimana Bening sedikit merasakan lega karena tak berlangsung lama rasa sakit pada perutnya perlahan-lahan justru kian lama menghilang, perempuan itu pun mencari pengawal setianya hingga hadirnya ingin melihat kondisi tersebut malah tak diizinkan karena dirinya masih cukup lemah untuk ke mana-mana.
Mengupayakan segala kondisi tersebut membuatkan dimana yang ada tetap saja keras kepala, ketika semua sudah keluar dari ruangan dirinya pun berusaha semaksimal mungkin mencari ruangan rawat Tirta dan sekali menemukan ternyata di sebelahnya dia terkejut bahwa laki-laki di depannya yang kini terbaring cukup lemah sudah menyelamatkan dia dalam situasi apapun itu.
"Tirta, aku mohon untuk kamu. Kamu berjuang ya dan aku harap kita bisa bersama-sama lagi, aku perlahan mencintai kamu."
Berusaha lebih mendekat dan semakin benar-benar dekat membuatkan perempuan itu menyentuh kening laki-laki yang kini bukanlah seorang pengawalnya saja melainkan sudah menjadi seratus persen pelindung, Bening benar-benar galau bagaimana jika dia membuka hati sedangkan dia sendiri masih memiliki pacar maupun juga rahasia itu bisa kapan saja terbongkar dan membuatkan segala yang ada bakalan lenyap seketika.
Rasa yang galaunya bukan main membuatkan dirinya kali ini hanya mencoba untuk merawat seorang kini berada di depannya, hanya seorang bodyguard dianggapnya sangat resek malah justru membuatkan panahan cinta yang menembus jiwa kerasnya setelah seorang laki-laki lain hanya memanfaatkan kemolekan miliknya dan menjualnya demi sebuah impian bisa masuk ke dalam dunia akting bersama dengan para orang dalam membuatnya hanya menangis sekarang.
Tangisan itu tidak bisa sembarangan dirinya keluarkan selama mengenal seorang laki-laki tetapi karena bodyguard benar-benar merelakan semua yang ada pada tubuh harus dipersembahkan begitu saja hingga hadirnya adalah benar-benar drop sampai harus ada transfusi darah lagi karena cukup kehilangan begitu banyak, dikarenakan situasi itu benar tidak sembarangan mencoba menggenggam maupun memberikan sebuah liriihan di samping sebelah kiri telinga Tirta.
"Aku sayang sama kamu, aku sangat cinta dengan kamu. Bukan, bukan karena kamu sudah menyelamatkan aku melainkan karna sebuah ketulusan yang selalu saja kau berikan kepadaku. Satu lagi rasa kenyamanan ada dalam diri kamu, Tirta aku mohon kamu kembali lagi di hadapan aku. Aku mohon."
"Selamat siang, bu. Maaf apakah ibu keluarga dari pasien?"
"Siang, iya saya adalah istrinya pasien."
"Boleh saya berbicara di ruangan saya, ya ada sesuatu yang harus dibicarakan menyangkut suami ibu."
"Baik, silakan!"
Mengantarkan situasi ini dia sama sekali tak peduli orang lain mengatakan apa hingga hadirnya mengenai sebuah pengakuan dia adalah seorang istri membuatnya juga harus tahu mengenai Tirta yang kali ini belum juga sadar dari pingsannya, dokter pun menjelaskan bahwa pada tubuh laki-laki itu ada sebuah kelainan jantung maupun juga mengenai luka tusuk kemungkinan terburuk adalah mengenai ginjalnya bisa saja terkena tapi pengecekkan lebih lanjut belum keluar masih menunggu.
Baru mendengar sedikit saja sudah mengambilkan dimana Bening sudah dibuatkan sangat lemah kali ini, perempuan yang sikapnya masih kekanakan kini telah teruji hingga sikap kedewasaan benar-benar muncul di pikirannya begitu menerima kabar bahwa luka sangat dalam hingga bisa saja membutuhkan darah lebih dari dua kantong sedangkan dirinya mau menjadi seorang pendonor aslinya namun karena dirinya sendiri selepas pendarahan maupun sedang hamil tak diperbolehkan melakukan hal itu.
'Clunting.'
Papa Leo : Papa lagi-lagi gagal ketemu dengan seseorang yang akan menjadi jodoh kamu
Papa Leo : Bukankah papa meminta kamu untuk di rumah, di mana kamu sekarang?
Bening : Sudahlah aku lagi malas berurusan dengan jodoh terus, sekarang aku di rumah sakit dan Tirta kali ini dirawat. Bisakah papa datangt ke sini? Ya aku tahu kalau papa sangat sibuk selalu saja untuk anaknya, tetapi sekaranga ku sangat butuh papa
Bening : Aku mohon dengan papa datanglah ke rumah sakit, aku sangat butuh papa sekarang ini
Pesan sama sekali tidak terbalaskan membuatkan Bening benar-benar sangat kecewa dengan seorang laki-laki itu hingga hadirnya malah berpikiran yang bukan-bukan, akan tetapi dia pun menerimakan sebuah kabar lagi setelah keluar dari ruangan dokter mengenai bodyguardnya harus mendapatkan kantong darah lagi dan ia sangat terpukul mendengar ini tapi tak bisa berdiam begitu saja karena Tirta lah hingga saat ini dirinya masih cukup bertahan.
"Lebih baik aku ke PMI untuk menanyakan kantong darah yang sama dengan Tirta, aku harus bisa membalaskan kebaikannya dan aku percaya bahwa seorang jodoh sejatinya adalah penuh pengorbanan dan bukan semata hanya sekadar nafsu demi nafsu namun juga pemberian apa saja baik simpati, empati maupun juga lainnya. Tirta, aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan darah yang kamu butuhkan. Berjuanglah aku akan terus berjuang untuk kamu, semangat bodyguard resekku!"