Tetapi...
"Ack!"
Edward menendang Kurohime dan membuatnya terpental jauh menghantam sebuah batu raksasa.
Hanya untuk mengimbangi kemampuan berpedang Edward sudah membuat Kurohime mengeluarkan seluruh kemampuannya, sekarang ditambah Edward tidak hanya menggunakan pedang, tetapi seluruh anggota badannya untuk mebnjatuhkan Kurohime.
Edward pun sama sekali tidak memberikan jeda kepada Kurohime untuk sekedar bernapas dan menyusun strategi, dia mengeluarkan rantainya yang sudah terikat di tubuh Kurohime dan menariknya.
Kurohime yang tertarik itu berusaha sekuat tenaga untuk melawan tetapi sama sekali tidak berguna karena seperti yang pernah dikatakan sebelumnya...
Tidak ada yang bisa berdiri di depan Cahaya...
Kurohime tertarik dan terkena tinjuan dari Edward yang membuatnya kembali terpental jauh lagi dan kemudian Edward tetap menarik Kurohime dengan paksa menggunakan rantainya.
Dia terus menerus melakukan itu sampai Edward sendiri merasa kalau itu tidak berguna dan melepaskannya.
Melihat Kurohime yang terkapar itu Edward pun berkata :
"Dimana kekuatan kegelapanmu itu?"
Kurohime berusaha bangkit dan menyembuhkan dirinya sendiri sedangkan Edward hanya melihat dan menunggu Kurohime selesai.
Ini benar-benar terlihat seakan-akan Edward mempermainkan Kurohime dengan menunjukkan perbedaan kekuatan diantara mereka.
"Ke-kenapa kau tiba-tiba bisa menggunakan kekuatan Cahaya itu?"
Kurohime mendengar saat Edward menggunakan kekuatan Cahaya saat melawan Avvanyyon, dia bahkan sampai hampir mati dikarenakan kekuatannya sendiri tetapi ini...
Bagaimanapun hanya dengan jeda sesingkat ini tidak mungkin Edward bisa menjadi seperti ini. Efek samping dari penggunaan kekuatannya terlihat sama sekali tidak ada.
"Kenapa? Itu karena aku sudah menyerah menjadi Manusia dan telah memilih jalanku sendiri."
Tanpa ekspresi, Edward dengan perlahan berjalan mendekati Kurohime.
"Pada waktu itu aku terlalu keras kepala dan tetap mempertahankan kemanusiaanku dan sekarang aku tahu kalau aku harus membuangnya jauh-jauh."
Edward tiba-tiba menghilang dari pandangan Kurohime dan muncul tepat di depannya.
Dengan tatapan mengerikan tanpa Ekspresi, Edward menatap tepan ke mata Kurohime yang berwarna Merah Crimson.
"Dan sekarang kalian para badut bodoh yang telah menyebabkan kemalangan di dunia ini akan menghadapi aku! Monster yang akan memburu kalian semua!"
Edward mencengkeram kepala kurohime dengan keras dan menghantamkannya ke tanah.
"Kalian lah yang telah memulai semuanya, dan kalianlah yang akan membayarnya!"
Edward sama sekali tidak peduli dengan wajah cantik Kurohime yang bisa membuat laki-laki segan untuk menyerangnya, dia tidak peduli dengan semua kesenangan dunia, yang dia pedulikan hanyalah...melenyapkan.
Di dalam batin Kurohime berkata [Inikah sang Cahaya?]
Dia benar-benar berbeda dari apa yang Kurohime ingat.
Dulu dia ingat betul wajah pecundang dari sang Cahaya ketika hampir semua anak-anak Zodiak mengkhianatinya dan memilih menjadi pengikut kegelapan. Sang Cahaya bahkan tidak berdaya melawan Darklord saat itu tetapi...
Tetapi ini benar-benar berbeda dari apa yang Kurohime ingat.
Sang Cahaya, sebuah Entitas yang asal-usulnya sama sekali tidak ada yang tahu yang selalu menjadi musuh dari Darklord. Tetapi apakah mereka berdua bisa disebut musuh? Apakah sang Cahaya menganggap Darklord sebagai musuhnya?
"Kelihatannya ini adalah akhirnya."
Edward mempersiapkan api suci untuk membakar Kurohime di tangan kirinya.
"Kelihatannya aku terlalu berlebihan memakai kekuatan Cahaya untuk melawanmu."
Tiba-tiba...
"Kena kau...hahahaha!"
Asap hitam itu muncul entah dari dalam tubuh Kurohime dan berusaha masuk ke dalam tubuh Edward.
Dengan masuk ke dalam Tubuh Edward, asap itu berusaha untuk mengontrol tubuh Edward dengan memasuki alam bawah sadarnya.
Asap itu pun bersama dengan Kurohime masuk ke dalam alam bawah sadar dari Edward untuk menjalankan rencana mereka tetapi anehnya mereka sama sekali tidak melihat apapun.
Mereka pun saling menatap satu sama lain lalu memutuskan untuk tetap menjalankan rencana untuk menguasai tubuh sang Cahaya.
Asap hitam itu pun mengeluarkan sihirnya bersama Kurohime untuk berusaha mengakses ke dalam jiwa Edward tetapi...
"AAAAAAAAAAAAARRGH!", Kurohime dan asap hitam itu berteriak kesakitan.
Secara tiba-tiba tubuh mereka terasa seperti merasakan rasa sakit yang amat sangat seolah-olah tubuh mereka perlahan terpisah-pisah satu sama lain.
"APA INI? KENAPA TUBUHKU-"
Tiba-tiba sebuah suara pun muncul di sana. Sebuah suara yang mereka tidak tahu siapa itu.
"Itu semua karena kalian berusaha masuk ke tempat yang tidak seharusnya."
Suara itu...suara yang tidak lain berasal dari siluet manusia yang ada di sana.
Siluet manusia itu pun menjentikkan jarinya dan tiba-tiba rasa sakit yang dialami Kurohime maupun asap hitam itu menghilang begitupun sihir asap hitam itu yang membuat mereka kembali ke tempat semula.
Siluet manusia itu masih ada di sana seolah-olah menatap mereka walau mereka sendiri tidak melihat kalau dia memiliki mata.
"Kalian berusaha mengendalikan jiwa dari LiXe hanya dengan berbekal itu? Kalian benar-benar lucu wahai makhluk rendahan."
"Kalian berusaha mengendalikan LiXe yang bahkan tidak mempunyai hati dengan sihir kotor kalian itu? Apa kalian tidak sadar bahwa kalian telah lancang memasuki ranah Dewa?"
Kurohime dan Asap hitam itu benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang sebenarnya siluet manusia itu katakan.
"Siapa kau?!", teriak Kurohime kepada siluet manusia itu.
Siluet itu tahu kalau Kurohime sama sekali tidak mengingat tentang keberadaannya di dunia ini bersama dengan entitas yang lain. Semua itu tidak lain karena ulah dari seseorang yang telah mengganti ingatan Kurohime dan yang lainnya.
"Aku adalah ARCHIVAL, sama seperti namaku aku adalah Entitas yang tahu segalanya. semua tentang masa lalu dari dunia ini."
"Masa lalu dunia ini? apa sebenarnya yang kau maksud?"
"Tidak mengherankan kalau kalian tidak tahu karena apa yang kalian tahu hanyalah sesuatu yang ada di dunia ini, kalian tidak tahu apapun tentang kami. Kau bahkan dengan bodohnya berusaha melawan LiXe sendirian."
"LiXe? Apa maksudmu di Cahaya itu?"
"Ya, benar."
"Memangnya kenapa? dia hanyalah seorang pecundang yang dikhianati oleh wanitanya sendiri dan bahkan sampai saat-saat terakhir pun dia masih menjadi pecundang!"
ARCHIVAL tersenyum lebar melihat kebodohan makhluk yang ada di depannya itu yang sama sekali tidak tahu diri tengah membicarakan siapa.
"Pecundang? Dikhianati? Apa kau yakin dengan itu?"
"Hah?!"
"Kuberitahu satu hal..."
ARCHIVAL melayang mendekati Kurohime dan tiba-tiba nampaklah satu matanya terbuka lebar menatapnya.
Tiba-tiba tubuh Kurohime merinding luar biasa dan sama sekali tidak bisa bergerak bahkan seincipun.
"Dengarkan aku makhluk rendahan, bahkan tanpa anak-anak Zodiak sekalipun LiXe sendirian bisa membantai kalian semua dengan mudah sekaligus dengan anak-anak itu. Kau tahu apa artinya ini setelah melihat ke dalam mataku kan?"
"LiXe tidak butuh perlindungan dari anak-anak itu, juga dia sama sekali tidak butuh mereka. Kalian benar-benar terlalu meremehkan sang Orachlos Ave LiXe."
"Tidak peduli apakah anak-anak itu mengkhianatinya atau tidak, tidak peduli mereka memilih bersama Darklord atau tidak dari awal pemenangnya sudah ditentukan!"
"Jangan pernah samakan sang Orachlos Ave LiXe dengan tuan kalian karena bagaimanapun seekor semut tidak akan sebanding dengan dewa!"
"Sebanyak apapun jumlah kalian, kalian tidak akan pernah bisa mencapai ranah para dewa terutama dengan sang Orachlos Ave LiXe!"
Tiba-tiba siluet-siluet pun mulai bermunculan di hadapan mereka semua. Siluet-siluet yang tiap-tiap dari mereka mempunyai sesuatu.
"Kami ada di dunia ini dan kami akan menunjukkan seberapa tidak bergunanya kalian melawan kami."
Saat ini ekspresi wajah Kurohime benar-benar berbeda dari dia yang biasanya. Ekspresi ketakutan dan keputusasaan menerjang tubuhnya layaknya Tsunami setelah melihat ke dalam mata ARCHIVAL dan mengetahui kebenarannya.
"Hoi Kurohime! Apa kau tidak apa-apa?", tanya asap hitam itu.
Dia telah melihat kebenaran dengan mata kepalanya sendiri, kebenaran tentang apa yang terjadi saat perang terakhir sang Cahaya dan Darklord itu.
Seketika dia pun jatuh tertunduk di hadapan ARCHIVAL.
Dia telah melihat kebenaran sesungguhnya yang membuat dirinya ketakutan setengah mati tentang entitas yang pernah ia hadapi.
Sebuah entitas yang mempunyai kekuatan yang sama sekali tidak wajar.
Sebuah entitas yang telah jauh melampaui sang Darklord.
Sebuah Entitas yang bahkan jauh melampaui semua gabungan anak buah Darklord.
Sebuah entitas yang dia sangat yakin tidak ada di dalam dunia ini yang bisa menandinginya.
Sebuah siluet yang menggambarkan wujud dari Entitas itu sekarang ada tepat di hadapan Kurohime.
Tatapan kosong dari mata Kurohime dipenuhi oleh keputusasaan dan ketakutan yang amat sangat besar. Dalam ketakutannya itu dia perlahan menggerakkan mulutnya dan berkata:
"Inno...cen...tia."
Kurohime mulai tertawa seperti orang yang sudah tidak waras setelah melihat kebenarannya.
Sebuah kebenaran yang sangat mengerikan!
Dari awal melawan sang Cahaya adalah sebuah kesalahan besar.
Dari sejak awal bahkan berani berdiri di depannya saja sudah merupakan kebodohan yang amat sangat besar.
Tidak ada harapan untuk menang melawan sang Cahaya.
Itu semua bukan karena anak-anak Zodiak atau apapun, melainkan karena kebenaran yang amat sangat mengerikan yang tersimpan di dalamnya.
"Hahahaha...apa yang sebenarnya sudah kuperbuat?"
"Kita semua seharusnya membungkuk dan bersujud di depannya."
Asap hitam itu mulai khawatir dengan keadaan mental Kurohime sekarang.
Sebagai adiknya, Asap hitam itu pun menunjukkan wujudnya yang sebenarnya. Seorang wanita yang mempunyai ciri-ciri dan wajah yang hampir sama dengan Kurohime.
"Kakak! Apa yang sebenarnya terjadi denganmu?!", tanya adik Kurohime sampil menggoyang-goyangkan pundak Kurohime.
"Sedari awal kita sudah salah. Melawan sang Cahaya dari awal sama saja dengan mati..."
"Kakak..."
Adik Kurohime itu pun menatap tajam kepada ARCHIVAL.
"Apa yang sebenarnya kau perbuat dengannya!"
"Aku hanya menunjukkan kebenaran kepadanya. Sebuah kebenaran mutlak tentang sebenarnya apa yang kalian lawan."
"Kakak sadarlah! Ingat tuan kita pasti bisa-"
"SADARLAH TIDAK ADA YANG BISA MENANG MELAWAN MEREKA!", Kurohime berteriak kepada adiknya sendiri dengan nada yang tinggi.
Adik Kurohime benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengan kakaknya sekarang.
"Memang bagi yang belum mengetahui kebenaran akan sangat sulit menerimanya tetapi itu bukan masalahku tetapi...hmmm...jika kalian melakukan hal yang sama dengan apa yang anak-anak itu dulu lakukan mungkin kalian akan selamat."
"Yang anak-anak...itu...lakukan?"
"Ya! Khianatilah Darklord sebagaimana anak-anak itu mengkhianati LiXe. Apa kalian bisa melakukannya?"
Tanpa basa-basi lagi Kurohime segera mengambil kesempatan itu.
Walau bagaimanapun tidak akan ada entitas yang menang melawan kekuatan mereka semua. Itu semua sudah dibuktikan dengan kekuatan Innocentia sendiri yang telah turun tangan di masa lalu sebagai sang pencabut nyawa.
"Kakak! Apa kakak mau melupakan kesetiaan kakak!"
"Kesetiaan tidak bisa membuatmu selamat dari mereka! Kau bisa berkata seperti itu karena kau sama sekali tidak ingat apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu! Tentang orang-orang itu! Tentang Innocentia!"
"Kita...kita semua sudah salah memilih lawan!"
Perasaan ini, sebuah perasaan putus asa yang pernah ia rasakan saat dulu dia melihat Innocentia membantai semuanya. Tidak ada yang bisa lari maupun selamat darinya, mereka semua berakhir menjadi abu.
ARCHIVAL sudah menduga kalau kejadian itu telah meninggalkan trauma yang amat sangat dalam kepada mereka semua. Kejadian ketika dia menunjukkan siapa dia sebenarnya dan seperti apa mereka semua dibandingkan dengannya.
Innocentia, dia benar-benar menunjukkan superioritasnya kepada mereka semua. Menunjukkan kepada mereka apa rasanya menjadi serangga yang ada hanya untuk dibasmi.
ARCHIVAL tersenyum lebar mendengar jawaban Kurohime.
Memang inilah sesuatu yang paling dibenci oleh Innocentia sekaligus membuatnya sama sekali tidak mengerti kenapa sang Cahaya masih membiarkan makhluk seperti itu hidup.
"Sudah kuduga kalau makhluk seperti kalian memang sangat bodoh. Inilah kenapa dia ingin mengakhiri kalian semua. Kebodohan itu yang telah membawa dunia ini kepada kehancuran. Dunia yang sudah susah payah diciptakan olehnya."
"Saling berperang, saling menyakiti, saling membunuh untuk alasan yang bodoh. Memangnya apa yang bisa diharapkan kepada makhluk semacam itu?"
"Asal kalian tahu kalau alasan kalian masih hidup sampai sekarang karena LiXe sendiri yang memintanya, jika tidak maka kami akan memulai mereset semuanya dan mengembalikannya seperti semula."
ARCHIVAL pun mengedepankan tangannya.
"Lupakan tawaranku itu. Sekarang kembalilah ke tempat kalian berasal!"
Kurohime dan adiknya itu pun tersedot keluar menjauh dari ARCHIVAL yang sudah menghapus senyumnya.
Mereka semakin menjauh dan menjauh sampai-sampai mereka keluar dari kesadaran Edward dan kembali ke tubuh mereka masing-masing.
Akhirnya w N0dachi kembali! Innocentia Best Girl!