Unduh Aplikasi
23.33% The Oldest Land / Chapter 21: Waktu yang Berlalu

Bab 21: Waktu yang Berlalu

Musim kering sudah berlalu dan kini berganti dengan musim penghujan, saat dimana pohon berbuah dan bunga bermekaran, satu sama lain saling melengkapi harmonisasi alam.

di desa Lawang Sewu tempat yang subur dan penuh dengan kekayaan alamnya, hamparan luas pohon berbuah di sepanjang jalan desa dan di depan rumah penduduk.

Menyambut para tamu yang datang atau sekedar lewat, dengan keramahan dan kelezatan buah ya, menjadikan desa Lawang Sewu semakin terkenal di sepanjang sungai Bengawan.

Duduk sambil merangkul gadis cantik remaja sekitar usia 17 Tahun, anak muda yang terlihat sama dengan gadis yang dirangkul, dengan postur yang tegap dan badan yang berisi, mencerminkan sikap kedewasaan yang mulai tumbuh di raut wajahnya.

ya kedua sepasang anak muda tersebut adalah Adi dan Denok, sepasang kekasih yang dibesarkan oleh pengalaman dan waktu yang ada.

Sudah setahun sejak Adi berlatih Kanuragan, kini tahapannya sudah meningkat dan siap menembus alam berikutnya.

Sama seperti Denok yang kini menjadi semakin cantik dan matang di usianya yang menginjak 17 tahun, bunga kencantikannya telah mekar. Dan siapa yang beruntung untuk memetiknya tidak lain adalah Adi.

"Mas Denok ingin selalu disamping mas, Denok semakin sadar sekarang Denok ga bisa pisah dari mas lagi" sambil berbalik menatap mata Adi dengan pandangan yang lembut

" Mas juga Denok, semakin mas sama kamu, semakin mas sadar kamu perempuan paling bisa ngerti mas, terkadang mas berpikir mas pengen cepet" nikah sama kamu dan bikin kita keluarga kecil yang bahagia" tersenyum Adi sambil mengelus pipi Denok yang lembut dengan ujung jari telunjuknya.

" iya mas, Denok juga udh siap jadi istri mas, Denok udh makin rajin dan tahu tugas Denok nanti sebagai istri akan seperti apa, dan Ibu serta Bapak juga udh setuju dengan hubungan kita"

" ya, apa lagi yang bisa Bapak SM Ibu mu bilang, saat kakek dan nenek meminta anak perempuan mereka untuk menjadi menantu di keluarga ku" tertawa sambil memeluk Denok dengan erat

" iya iya iya Denok tahu, siapa sih yang bisa nyuri hati Denok, siapa sih yang suka Denok panggil di waktu Denok tidur, di lamunan Denok kalo siang atau saat Denok diam melihat bulan di jendela Denok, tau kan jawabnya mas? " bertanya dengan gayangaya yang centil.

" Denok" Denok mas makin sayang sama kamu, tapi kamu juga harus tahu bahwa bukan cuma kamu doang yang kangen. Mas juga selalu dan selalu kangen Dengan kamu sayang" mengecil kening Denok dengan lembut

" ahhh" teriak Denok malu membenamkan wajahnya di dada Adi.


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C21
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk