Unduh Aplikasi
45.55% The Oldest Land / Chapter 41: Persiapan Perjalanan II

Bab 41: Persiapan Perjalanan II

Angin musim semi berhembus perlahan membawa semua kenangan indah kembali membanjiri pikiran

Bersautan dengan gemerisik gesekan dedaunan pohon semakin menambah harmonis penantar musim semi

Bertebaran helaian rambut hitam lurus itu dengan tekstur yang halus namun tebal menjadikanya tampak rupawan menghiasi wajah yang manis dan lembut

Merebahkan badannya di bawah pohon dengan rerumputan hijau sebagai karpetnya menambah rasa nyaman bermalasan tiduran di pelukan pohon

lengan kokoh namun ramping menutupi sebagian kepala terutama kedua mata terlihat jari jemari menggenggam sebuah daun dan menguntir-untir daun tersebut menjadi lecek

Mendecakkan lidah sambil sesekali tesenyum bibir kecil yang tebal itu menampilkan sensualitas yang tidak bisa memudar

mengangkat tanganya dari atas kepalanya terlihat sepasang mata yang tenang dan hitam yang mampu membawa orang untuk berfantasi di dalam gelapnya mata itu

Adi merenung dan mengingat kembali tahun-tahun awal dia dilahirkan dan dibesarkan di desa

Menahan rasa nostalgia yang ada semakin membuat Adi enggan beranjak dari tempatnya

Pada awalnya hanya ingin mengenang dan menahan rasa rindu kampung halaman tetapi kini berubah menjadi rasa takut dan kesepian untuk pergi jauh

Ya Adi meragukan keputusannya untuk berkeliling negerinya untul menambah pengalaman serta menambah kekuatanya

Terlebih lagi harapan besar kakek neneknya dan dirinya sendiri untuk mampu berdiri di atas para merek yang terpilih

" aduhhhhh" tersentak dari lamunannya adi ternangun oleh gigitan semut merah di tangan kanannya melihat lebih dekat kepada semut itu adi memperhatikannya dengan cara yang lebih seksama

Melihat lebih dekat dan mulai mengikuti laju semut itu yang merangkak menaiki batang pohon tempat dia berteduh

melihat semut semakin naik ke atas dan naik lebih tinggi kemudian dia melihat lubang yang sebesar kancing terdapat di tengah batang pohon yang tinggi terlihay semut merah itu memasuki lubang dengan lambat

merenung kembali sambil melihat semut yang telah memasuki lubang adi mendapatkan jawaban

Terlepas dari seberapa jauh kamu pergi akan ada selalu satu tempat yang menunggumu untuk kembali satu tempat itu mungkin tempat yang kamu rindukan suka benci atau bahkan menyakitkan tapi tetap tidak merubah fakta bahwa tempat itu adalah tempat yang menantimu untuk kembali

Kembali membulatkan tekat dan tujuannya adi bergegas menstabilkan emosinya

Menyadari kini dia telah dewasa dan telah memiliki istri dan mempunyai tamggung jawab yang besar di pundaknya adi menghembuskan nafas secara berulang mengangkat kepalanya tegak dan meluruskan punggungnya adi berjalan dengan perlahan namun mantap menuju rumahnya


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C41
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk