Setelah menikmati makanan enak yang telah dimasak denok, adi merebahkan diri bersandar di pohon jambu yang ada di dekatnya sambil memperhatikan denok yang tengah sibuk membereskan perbekalan
Saat dirinya sedang santai berbaring merasakan hembusan angin siang yang tenang tampak sesosok wanita cantik berdiri di depannya terlihat lengkungan manis pada sudut bibir wanita itu
Berjalan mendekati adi sampai dirinya tepat berada disamping adi wanita itu berjongkok disampingnya memandangi wajah adi yang tenang saat beristirahat dan memperhatikan dengan seksama ukiran wajah yang menawan tak dapak dipungkiri terlihat warna merah merona pada kedua pipinya
Membayangkan dirinya yang kini telah resmi menjadi istrinya dan tampak agak tidak bisa dijelaskan rasa menawan yang ada di dalam hatinya meskipun keduanya sudah menikah tetapi dia selalu merasa suami didepannya selalu bertambah menawan setiap hari
Tidak dapat menahan perasaan sayang dalam dirinya tangan ramping nan indahnya bergerak perlahan menuju wajah adi menggerakkan tangannya dan menahan sedikit nafasnya agar tidak membangunkan adi dia perlahan menyentuh rambut hitam tebal adi yang ada di keningnya
Mengusap perlahan sambil bergerak turun mengelus sedikit pipinya hingga tatapannya tertuju pada bibir merah dan tebal dari adi merasa detak jantungya semakin kencang dan merasa sedikit tidak yaman dalam dirinya dia mencoba menggerakkan kepalanya perlahan menuju bibir adi
Menahan nafas yang semakin meburu dan menahan detak jantung yang semakin meningkat tampak seolah dia mencuri keuntungan dari kekasihnya dan ini membuatnya semakin tidak bisa menahan jenis rasa mencuri ciuman yang ada
Saat bibirnya semakin dekat hingga dia mampu merasakan nafas dari adi dan mencoba menenangkan nafas dan detak jantungnya ia perlahan menutup matanya sambil mendekat mencium bibir adi
Merasakan bibirnya menyentuh bibir adi yang lembut dan tebal terasa perasan manis bercampur ekstasi dalam dirinya mencoba mengontrol dirinya dan secara perlahan melepas ciuman singkat namun memabukan