Unduh Aplikasi
95.87% The Hidden Smile / Chapter 93: Heny #14

Bab 93: Heny #14

Setelah hampir satu minggu menanyakan, mencari, menghubungi, mengusahakan, dan mengatur, David akhirnya memutuskan untuk mempertemukan Heny dengan Nadia.

Ide gila ini tidak diterima oleh Alex, bahkan Steven. Mereka tidak terima jika Nadia sebagai korban, harus menenangkan Heny yang adalah pelaku kejahatan.

Bahkan Daniel menolak mentah-mentah ide David ini. Daniel sama sekali tidak berhubungan lagi dengan Heny. Dia juga menolak untuk menjadi pancingan agar Heny mau keluar dari rumah.

Nanda dan Ika yang pernah menjadi teman Heny pun menolak saat David menghubungi mereka untuk meminta bantuan. Mereka sangat takut kepada Nadia. Sejak kejadian pengeroyokan itu, mereka selalu bersembunyi dari Nadia. Mereka sudah tidak ingin membantu Heny, apalagi jika akan bertemu dengan Nadia lagi.

Rencana ini memang gila dan membutuhkan kerja keras, namun David sangat terbantu dengan Nadia yang bersedia mengikuti idenya ini.

David mencoba menghubungi Heny secara pribadi, berjanji untuk merahasiakan rencana ini dari siapapun untuknya, dan Ia berhasil membuat Heny bersedia untuk bertemu.

David menjemput Heny di rumahnya, sedangkan Nadia pergi dengan diantar oleh Pak Agus, supir mereka. David telah memesankan suatu tempat vip di satu restoran yang cukup jauh. Ia tidak bisa mengambil risiko jika kedua gadis itu terlihat dan dikenali oleh siapapun.

Begitu sampai, Heny hanya duduk diam dan menunggu. Ia pikir, Ia akan berbicara dengan David. Namun beberapa saat kemudian, matanya membelalak saat melihat Nadia memasuki ruangan itu.

Nadia terlihat tenang. Ia tidak sedang dalam suasana hati yang buruk. Ia tahu, bahwa suatu saat hal ini akan terjadi. Dan seperti kata Papa dan Mama, semakin cepat diselesaikan, akan semakin baik.

David meninggalkan mereka berdua yang hanya terdiam. Heny terdiam dan menunduk, sedangkan Nadia terdiam sambil melihat keluar. Mereka masih tetap diam hingga pelayan masuk dan membawa minuman dan makanan kecil.

Nadia tiba-tiba berdehem. Heny langsung menatapnya.

"Minum gih. Lo nggak haus?" Kata Nadia canggung lalu menggeser salah satu minuman mendekati Heny. Ia juga lalu mengambil minuman yang satu lalu menyeruputnya. Heny dengan canggung mengikutinya.

"Lo sakit?" Tanya Nadia.

Heny hanya menatapnya. Ia tidak tahu harus menjawab apa terhadap pertanyaan itu. Sakit tidak, namun sehat pun tidak. Sudah hampir sebulan ini dia tidak bisa tidur. Pikirannya selalu membawanya kepada memori-memori yang tidak ingin lagi dia ingat.

Bukannya merasa jahat, namun Heny merasa sangat bodoh. Bodoh karena berpikir bahwa ia akan merasa senang dan puas saat menang dari Nadia. Bodoh karena berpikir ia bisa menang dari Nadia.

"Gue udah nggak marah lagi kok, sama lo." Kata Nadia lagi dan membuat Heny terbelalak menatapnya.

"L...Lo..." Heny tergagap tidak bisa bersuara.

"Selama ini keadaan lo gimana?" Tanya Nadia serius.

Nadia heran pada dirinya sendiri karena mengasihani Heny pada saat seperti ini. Gadis itu terlihat lebih kurus, kantung matanya lebih besar dan gelap, bibirnya kering terkelupas, dan dia juga kehilangan rona di pipinya. Nadia tidak menyangka Heny malah menjadi seperti ini.

"Sebelum ini gue sama sekali nggak berniat untuk denger nama lo. Karena gue yakin lo lagi bersenang-senang setelah apa yang lo lakuin ke gue." Kata Nadia tenang sambil melihat keluar.

Mata Heny mulai kabur.

"Tapi karena gue denger lo-"

"Nad..." Panggil Heny pelan.

Nadia berbalik menatap Heny yang mulai berderai air mata. Ia seketika panik melihatnya.

Tanpa mengatakan apapun, Nadia segera menyodorkan tissue.

"G... Gue..." Heny terbata-bata di sela isakannya.


PERTIMBANGAN PENCIPTA
Weird_Unicorn Weird_Unicorn

DON'T FORGET TO LEAVE A TRACE PLEASE...

so be kind to COMMENT AND VOTE

p.s* your power stone will be refill every 24 hours,

so spare me one of them, please.

Thank You xoxo.

next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C93
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk