Gina nyaris memuntahkan wine yang diberikan Massimo melalui mulutnya kalau saja Massimo tidak langsung mengangkat wajahnya semakin keatas yang otomatis membuat Gina harus menelan wine yang ada di dalam mulutnya.
Setelah memastikan Gina menelan wine pemberiannya, Massimo kemudian melepaskan ciumannya. Kedua matanya nanar menatap Gina penuh hasrat.
"Aku benar-benar sangat merindukanmu, Gina," ucap Massimo serak, memberikan pengakuan yang jujur.
Gina memukul dada Massimo dengan keras. "Kau bajingan!"