Bab 188: Mozaik Indah

(Indra Kazmer)

Tidak ada yang lebih menyenangkan dari pada membedah koleksi-koleksi yang aku tangkap, mereka masih segar dan bagus. Aku berkutat di dalam ruang bedah pribadiku, ditemani cahaya remang menerangi ruang bedah. Sosok manusia terbujur kaku di atas brankar, dengan perut yang terbuka lebar, memperlihatkan usus besar, usus kecil, dan banyak lagi organ dalam.

Aku tentunya tidak merasa jijik melihat organ dalam manusia, mereka juga sudah tidak hidup lagi. Sengaja aku membedah wanita malang ini, membiarkan wanita ini kehabisan darah dan akhirnya mati. Aku dengan senang hati setelah wanita itu mati, membedah perutnya, memperlihatkan organ-organ tubuh wanita cantik itu yang masih terlihat segar.