Unduh Aplikasi
28% Terjebak di Dunia Albheit / Chapter 13: CH.13 Perlindungan

Bab 13: CH.13 Perlindungan

Suara yang membuat bahkan tulangku bergetar sampai kakiku tidak bisa menopang tubuhku untuk tetap berdiri. Benar saja dugaanku tadi, bukan hanya satu entitas saja, tetapi ada empat dengan masing-masing tekanannya saja cukup untuk membuat orang normal pingsan.

Namun aku yang bertindak cepat supaya tidak sampai pingsan langsung mengaktifkan sihir yang membuat semua tekanan itu mereda. Walau tidak sepenuhnya menghilangkan, tetapi itu sudah lumayan membantu supaya aku dapat bangkit berdiri lagi.

"Monster-monster macam apa ini, ukurannya bahkan sampai 10 meter lebih."

Kalau aku duga di dalam Guild, mereka bisa diidentifikasi sebagai monster tingkat 8, tidak bahkan bisa mencapai tingkat 9. Empat monster tingkat 9, masing-masing adalah beruang, gorilla, elang, dan… Nue? Yang kurasa yang tadi mengaum adalah Nue yang kemungkinannya adalah pemimpin dari semua ini.

"Gawk!!"

Elang yang satu ini juga tidak kalah memberikanku intimidasi dengan hebatnya. Lebar sayapnya dari ujung kiri sampai ujung kanan mungkin bisa mencapai 25 meter lebih. Dalam naungan sayapnya, aku sangatlah terlihat kecil dan tidak berdaya.

"Tunggu, tunggu, aku bisa jelaskan. Aku datang ke hutan ini karena ingin menjelajahi wilayah yang paling disukai ratu Kioku. Kalian pasti kenal dengan ratu Kioku bukan?"

Seketika itu aku menjadi orang terbodoh mungkin karena mencoba berbicara dengan monster. Entah apa yang aku pikirkan, tetapi ada perasaan yang bangun dalam diriku bahwa mereka bisa diajak kompromi dengan pembicaraan.

Mereka saling melihat satu dengan yang lain seolah memang tahu apa yang sedang aku katakan. Apa pun yang terjadi, yang aku inginkan adalah selamat dari mereka dan aku bisa mengetahui lebih tentang tempat ini.

"Gawk!"

"Roar!"

"Grrr!"

Ketidakpahaman menimpa diriku ketika mereka memandangi satu sama lain dan seolah berdiskusi untuk menangani masalah terhadap diriku ini. Sebelumnya aku memang katakan bahwa aku bisa lepas sebagian dari tekanan mereka, tetapi itu tidak membuat pikiranku untuk mengatakan kabur dari mereka.

Ada dua alasan yang mendasari tidak ada pikiran untuk kabur. Satu, aku masih ingin menjelajahi tempat ini, mungkin ini bisa menjadi hal paling menyenangkan dan menegangkan untukku. Dua, kalau aku kabur mungkin mereka bisa menghabisi aku dalam waktu kurang dari beberapa detik, jadi tidak untuk kabur.

"Apa kalian tahu ratu Kioku? Aku mendengar dari suaminya bahwa ini adalah tempat kesukaan ratu Kioku. Bisakah kalian memaklumi kedatanganku? Aku tidak berniat mengganggu atau merusak sama sekali."

"Nue, Erie, Kumaro, Kongo, biarkan saja gadis yang satu ini. Dia bukanlah ancaman."

Sebuah suara mengejutkanku lebih dari semua yang pernah kualami. Suara seorang perempuan yang sangat lembut membuatku langsung menengok ke arahnya. Penampilannya tidak seperti manusia, seolah ada sebuah kabut tipis yang menyelimutinya.

"Roar!"

"Gawk!"

"Grrr!"

Monster-monster itu pergi dengan tenangnya setelah ucapan perempuan ini menjelaskan kepada mereka. Tunggu, kalau aku ingat, bukankah suara ini adalah suara yang…. Tidak salah lagi ini adalah suara… ratu Kioku.

Pakaiannya semua putih dan rambutnya yang berwarna pirang kemerahan membuat dirinya menjadi mencolok sekali. Yang aneh buatku adalah kenapa dia bisa ada di sini walau dalam bentuk roh saja? Hanya untuk bertemu denganku?

"Anda… apakah anda ratu Kioku?"

"Tepat sekali. Perkenalkan namaku Kiraibu Kioku. Kupastikan Fukoushi-san sudah tahu semua tentang diriku."

"Tidak sama sekali. Justru aku datang ke sini karena ingin mengetahui lebih tentang anda ratu Kioku."

Rasa penasaran itu membuatku untuk bisa datang sampai ke sini. Masih banyak hal yang belum kupahami tentang ratu Kioku atau tentang semua perbuatannya. Sejarah tentang dirinya mungkin yang dicatat hanyalah kejadian 31 tahun lalu di mana dia berkorban untuk keselamatan seluruh dunia, tetapi dunia tidak tahu siapa sosok ratu Kioku itu.

Kalau aku boleh bilang, lebih dari sepuluh pertanyaan muncul dalam diriku, dan aku tahu semuanya tidak bisa dijelaskan hanya dengan sebuah jawaban simpel. Misalkan saja, kenapa ratu Kioku memilih untuk berkorban dibanding dengan menyelamatkan dirinya sendiri juga dengan keluarganya. Bahkan dunia pun tidak tahu sosok ratu Kioku sebelum aksi heroiknya.

"Kau adalah orang yang menarik Fukoushi-san, atau bolehkah aku memanggilmu Keena? Sebaliknya panggil aku Kioku seperti kau memanggil suamiku Koshiyu."

"Eh bolehkah?"

"Tentu saja. Baiklah Keena, katakan kepadaku bagaimana tanggapanmu terhadapku? Tidakkah kau takut bisa bertemu denganku tiba-tiba di sini."

Kalau dikatakan takut, semua orang yang bisa bertemu dengan sebuah arwah atau roh pasti otomatis takut dan kabur. Itu karena didasari oleh pemikiran itu adalah hal yang tidak mungkin. Namun aku sudah mengatur pikiranku bahwa semua hal di sini memang tidak logis, percuma dipikir dengan cara pikir normal.

"Takut tidak, terkejut iya. Lagipula aku memang ingin bertemu dengan sosok dirimu Kioku. Oh sebelum menyentuh tentang dirimu, bolehkah aku bertanya satu hal penting?"

"Katakanlah."

"Kalau Kioku bisa memunculkan diri, kenapa tidak memunculkan diri di hadapan Koshiyu suamimu? Daripada diriku, Koshiyu lebih mengharapkan Kioku ada di hadapannya lagi walau dalam bentuk roh."

Secara cepat saja itu terbesit dalam kepalaku. Aneh bukan orang yang bahkan tidak mengenal tentang ratu Kioku malah didatangi bahkan muncul di hadapannya. Bukannya seharusnya ini adalah kesempatan raja Koshiyu dan keluarganya?

Aku yang terjebak di dalam dunia Kimino tanpa tahu alasan yang jelas malah dikasih kesempatan seperti ini. Jujur saja, aku memang adalah orang paling pintar kalau soal hal akademik, tetapi aku tidak bisa memikirkan sebuah atau bahkan lebih alasan kenapa aku bisa berada dalam dunia ini.

Coba pikir saja, aku yang seharusnya bermain dalam dunia game Albheit Online akan secara paksa logout dari game setelah server tutup. Juga kalau misal memang aku terjebak dalam game, aku seharusnya berada di dunia game Albheit bukan dunia Kimino.

"Tidak, itu tidak mungkin. Aku sudah memberimu alasan dalam mimpimu dua hari yang lalu ketika malam kau menginap di istana. Koshiyu itu sangatlah terikat denganku, bertemu dengannya hanya akan memaksaku tinggal bersamanya lagi."

"Begitu ya, jadi itu hal yang tidak mungkin. Kalau begitu aku ganti pertanyaanku, bagaimana roh Kioku bisa berada di sini dan kenapa memunculkan diri kepadaku?"

Mungkin ini pertanyaan yang lebih pas dibanding pertanyaan pertamaku tadi tentang tidak memunculkan diri di hadapan raja Koshiyu. Dunia ini memang dipenuhi oleh hal fantastis dan mistis, tidak bisa dijelaskan oleh akal sehat manusia di dunia nyata. Namun kalau mengubah sudut pandang bisa mendapatkan jawabannya, aku akan berusaha untuk hal itu.

Sejauh ini aku tidak bisa menemukan alasan yang jelas untuk semua hal ini termasuk kejadian barusan ini. Oh ya kalau ditambah dengan kejadian empat monster tadi, itu mungkin bisa mengubah cara pandangku terhadap segalanya.

"Memunculkan diri kepadamu ya? Mungkin alasannya sama seperti yang Keena sudah katakan."

"Aku pernah katakan? Umm… pembawa pesan?"

"Tepat, kejadian kemarin itu benar-benar membuat mereka semua sadar bahwa aku memang menyangangi mereka, tetapi tidak seharusnya mereka terikat denganku. Walau begitu masih ada anak pertamaku Shiakira yang masih belum menyadarinya."

Benar juga, anak tertua ratu Kioku belum mendengar pesan yang kusampaikan. Kurasa nanti kalau ada kesempatan lain aku harus memberi tahunya tentang pesan yang dititipkan mamanya kepadanya.

"Benar juga, ratu Shiakira belum tahu apa-apa tentang pesan daripada Kioku."

"Oleh karena itu sekalian aku ingin mengingatkan dan ingin berbicara denganmu. Aku tahu pasti bahwa dirimu bukanlah penghuni asal dunia ini. Makanya aku bisa berbicara luas denganmu tanpa takut hal buruk akan terjadi."

"Tentang hal itu, itu adalah benar. Namun bukan berarti aku selamanya akan tutup mulut bukan? Bisa saja aku membocorkan hal ini kepada siapa pun."

Yang barusan kukatakan itu bukanlah pemikiranku, itu hanya sedikit gertakan. Ya tidak mungkinlah aku akan melakukan hal bodoh seperti itu, aku tidak akan mengkhianati orang yang percaya kepadaku. Lagipula tidak akan ada yang percaya kalau aku bicara fakta ini.

"Tidak perlu aku takut. Semua hal yang Keena pikirkan aku ketahui. Semuanya, tanpa terkecuali."

"Waw, roh pengintip pikiran yang hebat sekali. Baiklah lupakan soal hal yang tadi. Kalau begitu tidak perlu aku jelaskan bahwa aku asalnya bukan perempuan, tetapi laki-laki kan?"

"Tentu saja, bahkan memorimu tentang dunia nyata pun aku tahu. Dulu aku punya kepribadian yang berasal dari duniamu juga."

Kepribadian dari duniaku? Siapa ya memangnya? Ah itu tidak penting, tetapi artinya berarti semua pengetahuan tentang dunia nyata ada pada ratu Kioku bukan ratu Kioku yang mengalami kejadian yang sama denganku.

"Benarkah? Pantas saja Kioku tahu tentang bunga-bunga yang dipakai untuk teh penenang. Aku cukup terkejut saat Koshiyu tahu tentang bunga Lavender, Chamomile, dan Ashwagandha yang kupakai untuk membuat teh penenang."

"Tentu saja. Waktu itu, dulu sekali aku pernah membuat teh penenang untukku dan Koshiyu beberapa kali. Setelah sekian lama tidak pernah meminumnya, dia pasti akan bernostalgia tentang hal itu."

Pantas saja, kalau sekali saja aku rasa tidak mungkin raja Koshiyu mengingatnya. Kurasa memang raja Koshiyu sangat mencintai ratu Kioku, bahkan setiap memorinya tentang ratu Kioku saja tidak dilupakannya sampai masa tuanya.

"Kalian walau sudah jadi raja dan ratu tidak pernah sombong sedikit pun ya? Kelihatan dari sikap warga yang hidup makmur dan tidak ada protes sedikit pun. Bahkan yang aku dengar adalah tentang perbuatan heroik Kioku 31 tahun yang lalu."

"Soal itu jangan diingat lagi. Aku cukup bersyukur saja dunia bisa aku selamatkan dari Imperial Arkness. Walau karena hal itu, semua keluargaku jadi bersedih. Bahkan kurasa semua orang yang mengenalku."

"Apa Kioku dulunya adalah orang yang baik sekali? Aku jadi penasaran kenapa semua anggota keluarga kerajaan menyebutku mirip Kioku."

Memang dikatakan aku mirip ratu Kioku, tetapi kalau dari sikap dan perbuatan saja kurasa aku masih kurang dalam hal itu. Rasanya kalau memang sepenuhnya ingin jadi ratu Kioku, ada sesuatu yang harus dilengkapi.

"Pemikiranmu benar, terimalah ini dan kenakan di lehermu."

"Sebuah kalung? Indah sekali, apa mempunyai nama?"

"Ini adalah kalung sihir yang dapat menyimpang begitu banyak barang di dalamnya. Nama kalung ini adalah The Goddess Love."


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C13
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk