aku melihat Ali yang mendekatkan wajahnya ke wajahku, lalu tanpa bisa mengelak. dia mencium bibirku dengan lembut, ciumannya benar-benar terasa sangat lembut. Bibirnya manis dan nafasnya begitu hangat, ada aroma kayu manis yang Membuat diriku langsung memejamkan mata.
Bibirnya melumat dengan perlahan dan Hati-hati, seperti mencium sebuah berlian mahal. Aku tanpa sadar malah merangkulnya dan menikmati ciuman yang dia berikan, sialan Victoria! kau murahan sekali..
Tapi aku tidak peduli dengan suara hati yang berteriak di dalam pikiranku. aku terus merasakan ciuman Ali yang sangat lihai, aku mencoba untuk mengigit bibirnya, sedikit pelan. dan membuatnya langsung memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulutku. apakah ini nyata! apakah ini memang yang terjadi antara aku dan Ali? Sialan.. aku benar-benar tidak peduli dengan Pertanyaan itu.