"Kalau Lo datang, cuma mau ngeledekin Gue mending gak usah, makasih."
Zalfa terusaha untuk pergi, tapi lengannya ditahan oleh Dewan, lelaki itu sangat erat sekali menahannya dengan satu tangan, Zalfa tidak bisa berontak, karena jika dia yang berontak, maka dirinya yang kesakitan. Sebab, Dewan tidak mengalah sama sekali.
"Masuk ke mobil," ujar Dewan. Kali ini sedikit lebih lembut dari sebelumya. Dewan sadar, dia terbawa emosi saat melihak kondisi Zalfa. Padahal, ini bukan sesuatu hal yang besar. Karena Zalfa juga sekarang baik-baik saja. Namun, ketakutan Dewan akan Zalfa, membuatnya jadi terlihat sangat emosional.
"Enggak usah, beneran gak apa-apa. Gue mau minta jemput orang rumah."