Jadi, Bai Ran memilih untuk meletakkan kunci mobil, mengangkat tangannya untuk membuka pintu, lalu turun dari mobil tanpa ragu-ragu.
Dalam kehidupan ini, manusia harus selalu melakukan sesuatu yang impulsif dan luar biasa.
Bai Ran keluar dari mobil dengan keren. Ia belajar gerakan ini dari Quan Rui sebelumnya. Kemudian, ia menutup pintu mobil dengan keras.
Bai Ran melewati bagian depan mobil, lalu berjalan ke sebelah Quan Rui dan berdiri dengan tenang di sana.
Quan Rui pun menatap Bai Ran dengan terkejut, tapi Bai Ran malah tersenyum cerah, secerah matahari terik di langit!
"Jangan meremehkanku. Aku juga bisa berkelahi."
Dalam situasi yang sangat berbahaya seperti ini, bisa-bisanya Bai Ran masih tersenyum bahagia.
Quan Rui tidak pernah mengendurkan kerutan di dahinya.
Pria itu menunduk untuk melihat Bai Ran, dan matanya yang gelap itu tampak mulai goyah.
"Kenapa kamu keluar?"