Unduh Aplikasi
36.05% Tangisan Rindu / Chapter 150: Hadiah Terindah

Bab 150: Hadiah Terindah

Setelah mandi, aku keluar dari kamar kemudian melihat kamar Hamzah terbuka lebar.

"Eh, tumben?"

Aku mengintip keberadaannya di ambang pintu.

Dari segala penjuru, kucari Hamzah hingga kedua pasang mata tertuju pada sosok pria yang tengah berdiri di balkon.

"Hamzah?" aku memanggilnya pelan.

Seketika dia menoleh ke arahku.

"Eh, Rein? Sini." dia melambaikan tangan padaku.

Aku berjalan padanya.

"Kamu berpikir tentang siapa?" tanyaku.

"Tidak ada." jawabnya.

"Tentang Rizwan?"

Hamzah menggeleng.

"Atau tentang Ayssa?

Hamzah menggeleng lagi.

"Lalu, kenapa?"

"Aku tidak apa-apa, Rein."

Kamu tak akan pernah bisa membohongiku, Hamzah.

Meskipun kamu bisa berkata ini, tapi aku tahu hatimu berkata lain.

Kamu terlalu pandai merangkai kata, tapi aku tak bisa melihatmu seperti ini.

Ketegangan dengan ayah dan ibumu, selalu membuat Hamzah berusaha berdiri tegak walau hatinya patah.


next chapter
Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C150
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk