Unduh Aplikasi
13.33% Survive in Doomsday / Chapter 2: BAB 2 - Menyusup

Bab 2: BAB 2 - Menyusup

"Mereka adalah orang yang kau inginkan."

"Dua orang ini adalah sniper dari kelompok tentara bayaran singa emas dan gagak hitam. Sedangkan mereka adalah saudara kembar yang ahli dalam menembak jarak dekat. Dan wanita ini berasal dari timur dan menguasai berbagai jenis beladiri, jangan meremehkannya meskipun dia adalah wanita," kata Jay memperkenalkan mereka.

Bayu memandangi orang yang di temukan Jay dan mengangguk puas, hanya melihatnya sekilas dia sudah menebak bahwa mereka adalah seorang ahli yang sering malakukan misi berbahaya dan tidak takut mati. Dengan bantuan mereka, Bayu bisa yakin menghancurkan markas kelompok mafia laba-laba merah.

"Ambil senjata yang kalian inginkan!" Bayu mengedikan dagunya menunjuk kotak yang berisi senjata. "Jika kalian ingin menggunakan senjata sendiri maka aku tidak keberatan."

Kelima orang itu mengambil senjata dari dalam kontak meskipun ada yang membawa senjata sendiri. Mereka menganggap ini sebagai fasilitas untuk misi karena cukup mahal membeli senjata sendiri di pasar gelap. Jika ada orang yang memberikannya kenapa mereka harus menolak?

Bayu mengeluarkan peta kemudian membukanya di atas meja. "Ini adalah target kita dan tujuan utamanya untuk menyusup. Sebisa mungkin kita kurangi pertarungan agar tidak menarik perhatian orang lain. Aku akan pergi ke ruang pengawas untuk memanipulasi kamera CCTV. Kalian harus menunggu sinyal dariku sebelum bergerak."

"Salah satu sniper akan bersembunyi di gedung ini dan yang lainnya berada di gedung sebrang, jangan gunakan lift karena orang akan curiga. Jay telah menyuap orang dalam dan kalian bisa masuk lewat pintu belakang yang menghubungkan dapur. Di sana kalian bisa naik menggunakan tangga darurat dan menunggu sinyal dariku di atap." Bayu menunjukan dua gedung yang cocok untuk sniper menembak.

Mereka mendengarkan dengan seksama kemudian menganggukan kepala.

"Kalian berdua akan menyamar sebagai orang biasa dan berjalan-jalan di sekitar gedung, setelah sinyal muncul maka kalian bisa masuk ke dalam gedung," ujar Bayu pada dua orang yang ahli menembak jarak dekat. "Jika tidak dalam situasi bahaya maka jangan gunakan peluru asli, gunakan saja peluru bius untuk meminimalisir suara."

"Kami mengerti," ucap mereka berdua serentak.

"Dan kau!" Bayu menunjuk satu-satunya wanita di antara mereka. "Kau bisa mengikutiku untuk masuk ke dalam gedung."

"Ya," jawab wanita itu singkat dengan wajah dingin.

Bayu melipat peta kemudian memasukkannya ke dalam saku jaket. "Ini adalah earphone yang bisa kalian gunakan." Dia memberikan earphone supaya mereka bisa saling berkomunikasi.

"Kita akan beraksi ketika sore hari."

Pada pagi hari gedung yang digunakan kelompok laba-laba merah akan berfungsi seperti gedung perusahaan biasa. Dan saat malam hari penjagaannya sangat ketat sehingga mereka akan sulit ketika menyusup ke dalam sana. Jadi waktu yang tepat adalah saat sore hari ketika karyawan hendak pulang dan pergantian penjaga.

Bayu telah merencanakannya dengan matang.

oOo

Bayu memasuki gedung dengan setelan formal yang rapi, dia menyamar sebagai orang yang hendak melamar pekerjaan. Dia melihat lowongan pekerjaan di web perusahaan yang mencari karyawan untuk bagian marketing dan publisitas. Dengan bantuan Jay, dia bisa membuat dokumen palsu untuk latar belakangnya.

"Kau pergi ke sana," bisik Bayu ketika melewati rekan wanitanya.

Wanita itu tidak mengubah ekspresi wajahnya dan berjalan berlawanan arah dari Bayu, dia berkumpul dengan sesama wanita yang melamar pada bagian publisitas. Sedangkan Bayu mendekati meja resepsionis dan berpura-pura bertanya tempat untuk wawancara bagian marketing.

"Selamat pagi nona, apakah anda tahu tempat untuk wawancara bagian marketing?" tanya Bayu sopan sambil menaikkan kacamatanya.

"Kamu bisa pergi ke lorong barat dan di sana ada ruang tunggu untuk wawancara bagian marketing," jawab resepsionis sembari menunjuk lorong.

"Terima kasih nona." Bayu tersenyum kecil kemudian pergi ke arah sana, dari kejauhan dia bisa melihat beberapa orang yang sedang menunggu.

Sepertinya orang yang akan mewawancarai belum datang.

Bayu tidak duduk di sana dan malah pergi ke toilet, dia masuk ke salah satu bilik dan melepaskan pakaian formalnya. Kemudian dia membuka tas dan menyelipkan pistol di pinggangnya, tangannya terulur lalu rambutnya yang rapi berubah menjadi acak-acakan.

Srettttttt

Bayu merasakan ada orang yang memasuki tolilet dan mengintip dari celah bilik, ternyata orang itu adalah petugas kebersihan. Seringaian kecil muncul di wajahnya dan dia menyiapkan obat bius di tangannya. Dalam sekejap mata, dia menarik petugas kebersihan itu kemudian membuatnya pingsan dengan obat bius.

"Jangan salahkan aku." Bayu melepaskan pakaiannya kemudian menggunakan pada tubuhnya. Dia menyumpal mulut petugas kebersihan kemudian mengikatnya dengan tali, meskipun sudah pingsan tapi Bayu tetap melakukan tindakan pencegahan.

Dia keluar dari toilet dengan pakaian petugas kebersihan dan menggunakan topi untuk menutupi setengah wajahnya. Dia berjalan melewati orang-orang dengan tenang sambil mendorong peralatan kebersihan kemudian berhenti di depan lift. Ketika pintu terbuka dia langsung masuk lalu menekan angka 5 yang menjadi lantai tempat ruang pengawas berada.

Setelah pintu lift terbuka lagi, dia mendorong peralatan kebersihan menuju ruang pengawas dan mengatakan pada mereka bahwa saatnya dia membersihkan ruangan itu. Orang-orang di dalamnya tidak curiga karena mereka hafal dengan jadwal kebersihan. Jadi mereka mengabaikannya dan fokus melihat kamera CCTV.

Bayu membersihkan ruangan sambil mengamati keadaan sekitarnya, dia memanfaatkan celah ketika semua orang mengabaikannya dan memasukan flashdisk pada CPU. Dia menggunakan tubuhnya untuk menetupi benda itu sampai virus yang ada di dalam flasdisk menginvasi komputer.

"Hei bersihkan yang ini juga!" Salah satu dari mereka membuang sampah ke lantai kemudian menyuruh Bayu.

"Baik." Bayu mencabut flashdisk dengan cepat kemudian mendekatinya.

"Wow dia sangat sexy, lihat saja pakaiannya hampir tidak bisa menampung dada besarnya."

"Siapa?"

"Wanita yang melamar di bagian publisitas, sepertinya dia sengaja menggunakan pakaian seperti itu supaya di terima oleh Sir. George."

"Ckckckckckck dia menggunakan trik pada orang yang salah, Sir. George paling tidak menyukai wanita yang menggunakan tubuhnya."

"Dia pasti akan di tolak."

"Sayang sekali, padahal jika dia masuk ke dalam perusahaan maka kita bisa menjadikannya sebagai cuci mata."

"Wanita-wanita di sini terlihat kaku dan galak sehingga aku tidak berani mendekatinya.

"Hei ingat kau memiliki istri di rumah!"

"Yah sesekali cuci mata tidak masalah."

Bayu melirik dari sudut matanya dan melihat wanita yang dibicarakan mereka adalah rekan yang pergi bersamanya. Setelah pekerjaannya selesai dia keluar dari ruang pengawas kemudian kembali lagi ke toilet lantai bawah. Dia menggunakan pakaian formalnya kembali lalu mengembalikan pakaian asli petugas kebersihan. Bayu tidak melewati lobi utama dan memilih keluar lewat pintu belakang.

"Tugasku sudah selesai." Bayu mengirim pesan pada wanita itu supaya dia keluar.

"Aku mengerti."

-TBC-


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C2
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk