Unduh Aplikasi

Bab 9: Teman Sam

"Aku adalah sebuah bintang yang jatuh, setidaknya itulah yang dikatakan oleh kakek kepadaku." Lucas pada akhirnya mengakui semuanya kepada Ayah dan juga Ibu Sam, setelah kembali menyelamatkan kakek tua dan mengejutkan mereka semua siang hari itu.

Keluarga Sam mengajak Lucas untuk makan siang bersama yang berakhir dengan ribuan pertanyaan yang mereka lontarkan pada Lucas mengenai kejadian yang hampir membuat seorang kakek tua tertabrak oleh mobil yang mereka tumpangi beberapa saat yang lalu.

"Jadi kau bukan manusia?" Ibu Sam bertanya kepada Lucas yang kini terdiam dan ikut memikirkannya, Lucas pun terlihat tampak tidak yakin dengan jawaban yang akan diberikan kepada Ibu Sam. Sebab dirinya merasa bahwa dia adalah manusia yang sama dengan mereka semua.

"Aku … aku merasa bahwa aku adalah bagian dari manusia juga, karena Kakekku lah yang merawatku dan dia adalah seorang manusia, sama seperti kalian." Lucas menjawab dengan menoleh secara bergantian kepada Ayah dan Ibu Sam yang kini tersenyum dan menganggukkan kepalanya menanggapi semua hal itu.

"Lalu … apa yang akan kau lakukan?? apakah kau mencari sesuatu?" Lucas kini beralih menatap pada Ayah Sam yang baru saja bertanya demikian kepadanya,

"Kakek saya mengatakan bahwa ada dua belas bintang yang jatuh ke bumi, dan salah satunya adalah saya … Jadi, saya berniat untuk mencari kesebelas bintang lainnya." Lucas menjawab pertanyaan Ayah Sam, sedangkan Ibu Sam kini mengeluarkan ponselnya dan mengecek berita mengenai jatuhnya dua bleas bintang yang diucapkan oleh Lucas.

"Apakah kau sudah menemukan teman mu yang lainnya?" Ayah dari Sam kembali bertanya, yang membuat Lucas menggelengkan kepalanya menanggapi pertanyaan itu.

"Itulah sebabnya aku harus ke pusat kota, aku akan mencari keberadaan mereka menggunakan internet yang merupakan fasilitas kota." Lucas menjawab pertanyaan Ayah Sam yang membuat Ayah Sam menoleh menatap istrinya yang kini mengangguk dan memberikan ponsel miliknya yang sempat digunakan untuk mencari kabar itu, dan memberitahukan kepada sang suami jika ucapan Lucas mengenai dua belas bintang yang jatuh bersamaan itu benar adanya.

"Kau tahu … Aku merasa berhutang budi kepadamu, jadi sebagai hutang budiku … Kau bisa tinggal di rumah kami dan menggunakan internet kami untuk mencari teman-temanmu, jadi kau tidak perlu lagi pergi ke tengah kota untuk mendatangi fasilitas yang ada di pusat kota." Lucas terkejut ketika mendengar ucapan dari Ayah Sam yang mengizinkannya untuk tinggal di rumah mereka,

"Sungguh??" Lucas yang terkejut itu bertanya kepada Ayah dan Ibu dari Sam yang kini menganggukkan kepalanya, membenarkan hal tersebut.

"Beristirahatlah di rumah kami, itu akan lebih baik dari pada kau harus menyewa tempat dengan harga yang mahal, bukan begitu?" Ayah Sam kini menoleh menatap istrinya yang mengangguk setuju dengan apa yang ditanyakan kepadanya.

Akhirnya Lucas memutuskan untuk kembali bersama keluarga Sam ke kediaman mereka dan mencari keberadaan bintang lainnya dengan menggunakan komputer yang dipinjamkan oleh Ayah Sam kepadanya. Lucas merasa sangat berterima kasih karena kebaikan kedua orang tua Sam dan terutama pada Sam yang membawanya ke rumah malam itu.

"Jadi … bagaimana cara yang akan kau lakukan untuk mencari mereka, Lucas?" Sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh Sam kepadanya, membuat Lucas memperlihatkan gulungan yang dibawa oleh Lucas kemana pun dirinya pergi,

"Aku akan mencari arti dari lambang ini." itulah jawaban yang diberikan oleh Lucas kepada Sam yang mengerutkan dahinya melihat lambang tersebut,

"Kenapa harus lambang ini?" Sam bertanya seolah dia benar-benar ingin mengetahui mengapa, bagaimana, apa? Hal itu pun membuat Lucas tersenyum dan memperlihatkan tanda lahir di tangannya yang berbentuk seperti huruf N dengan garis tengah dan garis diagonal yang hampir menyatu serta tidak memiliki sisi yang runcing. Menjadikan lambang itu memiliki lima garis, atau mirip dengan angka dua yang menghadap ke atas.

"Keren! Apakah ini sebuah tato?" Lucas menggelengkan kepalanya dan menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Sam,

"Katakan saja bahwa ini adalah tanda lahir, karena tanda ini ada sejak aku ditemukan oleh kakekku."

Sam menatap pada Lucas kemudian mengangguk menanggapi hal itu, yang kemudia ia pun menoleh menatap layar komputer di hadapannya dan berucap, "Mencari tanda itu pasti akan memakan waktu yang lama … jadi biarkan aku ikut membantumu, bagaimana??" sebuah tawaran yang diberikan oleh Sam membuat Lucas tersenyum dengan senang setelah mendengarnya.

"Terima kasih, Sam … tapi kurasa kau hanya perlu bersekolah … dan belajar dengan giat, biarkan aku yang mencari mereka." Lucas membalas tawaran itu dengar berucap demikian, namun sepertinya hal itu tidak diinginkan oleh Sam yang kini memberengut kan wajahnya dan pergi dari kamar tamu dengan lemas.

Melihatnya yang seperti itu, membuat Lucas menjadi tidak enak, namun mau bagaimana lagi?? Sam tidak boleh masuk ke dalam tugas ini karena Lucas takut jika ini akan membahayakan mereka.

"Aku rasa aku harus cepat menemukan lambang ini!" gumam Lucas kepada dirinya sendiri sebelum akhirnya ia pun terus mencari arti-arti dari lambang atau data dari lambang yang dia miliki.

Ia pun kembali berkutat dengan komputer yang di pinjamkan padanya itu, dan terus mencari arti dari lambang yang ia miliki, hanya itu yang bisa dilakukan oleh Lucas saat ini. Karena tanpa satu petunjuk itu ia tidak bisa mencari siapa-siapa lagi.

"Lucas!! Lucas!! Lucas bangunlah!" Panggilan dari Sam yang berulang berkali-kali itu membuat Lucas yang tertidur di depan komputernya pun terbangun dan merenung untuk sebentar,

"Lucas!!" panggilan dari Sam yang terakhir itu membuatnya tersadar dan kini menoleh menatap ke arah luar jendela, dan dari lantai dua kamarnya, ia dapat melihat Sam yang tengah melambaikan tangan kepadanya bersama dengan ketiga teman-temannya yang diyakini Lucas sebagai Willam, Jill dan Christi.

"Kemarilah!! ada yang ingin aku tunjukkan kepadamu!" Lucas kini menoleh menatap Sam yang terlihat sangat senang dan kemudian Sam berucap tanpa bersuara yang dapat diartikan sebagai,

"Gunakan kekuatanmu untuk membuat mereka terkejut!" itulah permintaan dari Sam, yang akhirnya membuat Lucas terkekeh dan mengerti … Anak seusia dirinya memang selalu ingin menyombongkan sesuatu, dan permintaan itu pun akhirnya dikabulkan oleh Lucas yang kini berpindah dengan cepat, dan berada di hadapan ketiga temannya yang akhirnya membuat mereka berteriak karena terkejut.

"Woahh!! kau benar!! dia adalah super hero!" puji salah satu anak dari ketiga anak itu dan hal tersebut membuat Lucas tersenyum menanggapinya,

"Jadi … kalian adalah William, Jill dan Christi yang dibicarakan oleh Sam waktu itu??" mendengar ucapan Lucas, membuat Sam tertawa dengan terbahak-bahak sedangkan ketiga yang lainnya terlihat sedikit kecewa.

"No … Itu adalah Bill, Joe dan Erick!" Sam membenarkan panggilan Lucas kepada mereka bertiga, yang pada akhirnya membuat Lucas terkejut dan langsung membenarkannya,

"Ah, Benar … Bill, Joe dan Erick!" Lucas berucap untuk meralatnya. Satu persatu Lucas melihat wajah mereka yang kini menatap dirinya dengan penuh antusias.


next chapter
Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C9
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk