Seketika itu ruang tengah Vina dipenuhi oleh suara gelak tawa yang terdengar garing. Wajah Vina memerah, entah karena merasa malu karena rahasianya terbongkar atau suhu ruang tengah yang mendadak berubah dan menjadi panas.
"Oke, oke, aku nggak suka dia seperti itu kak. Aku cuman kagum aja sama dia! Yah kakak tau lah Oscar, eh maksudku Pak Oscar, orangnya gimana. Dia sudah ganteng, seksi, terus kaya lagi! Siapa yang nggak kagum sama pria seperti itu?"
"Terserah lo aja deh…"
Vina menghapus air matanya, "Sampe mana kita tadi? Ah ya, tentang anak kakak yang mau tinggal disini selama beberapa hari. Aku sih nggak apa - apa kak kalo dia tinggal disini. Cuman apartemenku kecil, apa William nggak apa - apa kalo misalnya dia tinggal di tempat sekecil ini?"
"Lo tenang aja. Anak gue nggak rewel kek gitu kok. Selama dia dikasih perhatian dan makanan, anak gue pasti diem aja."