Hari berikutnya, Lisa datang ke kantor lebih awal dari biasanya. Ia melangkah dengan perlahan menghampiri mesin absensi. Ia mengeluarkan kartu absensi dari tas jinjingnya dan menggesek kartu.
Selepas absen, Lisa melangkah ke ruang departemen keuangan. Belum ada pegawai yang datang tampaknya. Lisa meletakkan tas jinjingnya dan menyalakan komputer. Tidak lama setelah ia menyalakan komputer, sekretaris Rangga datang dan mengetuk pintu.
Lisa meliriknya dari balik monitor komputer dengan mata yang menyipit. Ia menghampiri wanita itu dan berkta. "Iya ada apa kak?"
"Kak Lisa, dipanggil Pak Rangga di ruangannya ," ucap si sekretaris dengan sopan. Ia menyunggingkan senyum ramah.
Lisa mengangguk lalu mengikuti sekretaris itu ke ruang presdir.
Sesampainya di depan ruang presdir, Lisa mengetuk pintu dengan lembut kemudian mendorong pintu dan masuk.