"Lisa, dengerin gue dulu! Gue tau lo khawatir sama keluarga lo dan anak yang lo kandung sekarang. Tapi pikirkanlah Lis, lo pengen apa anak lo ini keguguran lagi kayak waktu itu? Gimana kalo lo tinggal di rumah gue aja sampe lo udah boleh kerja lagi. Ntar masalah makan dan lain - lain biar gue yang urus. Gue juga sepi sejak si Julian dibawa sama Maria ke Amerika. Lo juga nggak perlu khawatir, di rumah ada Bu Sumiyati yang siap nolongin lo."
Rangga menyentuh telapak tangan Lisa tanpa ia sadari. Rasa khawatir pria itu kian membuncah. Ia tidak tega bahkan tidak mampu melihat Lisa yang berjuang sendirian menghadapi beban hidupnya.
Lisa menggelengkan kepalanya dengan mantap usai mendengar penawaran Rangga. "Lo gila kali Ngga, gue nggak bisa idup di rumah lo! Gue bukan pacar lo apalagi bini lo Ngga, ntar kalo tetangga tau gimana? Bisa berabe lah!"
"Lah lo sendiri punya solusi yang lebih baik daripada penawaran gue nggak?" tanya Rangga balik, suaranya terdengar tegas.