Melihat Lisa yang sedang berjalan menghampirinya membuat Rangga merasa seperti ingin mati saja.
Selama beberapa saat ke depan setelah Lisa sudah berdiri di depan Rangga, ia tidak tahu harus melakukan apa. Begitu banyak kalimat yang ingin ia ucapkan, hanya saja Lisa tidak tahu harus mulai dari mana. Kepalanya terasa seperti ingin pecah namun lidahnya sama sekali tidak bisa digerakkan.
"Ngga, lo bikin gue jijik." Hanya kalimat itu saja yang bisa keluar dari dalam mulut Lisa. kedua bola matanya berkaca - kaca dan terasa panas, sedangkan suaranya terdengar dingin bak bongkahan es.
Di saat - saat seperti ini, Rangga benar - benar menyesali perbuatannya di masa lalu. Wajah aslinya ketahuan oleh orang yang ia sukai bukanlah hal yang Rangga inginkan. Mungkin ini sudah jalannya. Mungkin sekarang memang saat yang tepat untuk Lisa mengetahui dirinya yang asli.