"William, ya ampun, Nenek memberimu makan apa saja selama kamu tinggal disana?" Tanya Lisa malu - malu, "Kenapa mulutmu bisa mengeluarkan kalimat manis akhir - akhir ini?"
Semenjak Lisa terus bersama dengan William, ia memang selalu mendengar kalimat manis keluar dari bibirnya. Awalnya ia berpikir kalau memang darah Oscar mengalir dengan kental di dalam tubuh William sehingga bocah itu memiliki bibir dan sifat yang sama seperti Ayah kandungnya. Tapi seiring berjalannya waktu, bocah lelaki itu semakin pintar dalam hal membuat orang lain tersipu malu!
William menggelengkan kepalanya dan bersikap seperti ucapannya tadi tidak membawa pengaruh apa - apa untuk orang lain. "Loh, aku kan tadi bilang apa adanya. Nggak William lebih - lebihkan sama sekali."
Kemudian William mengalihkan pandangan matanya dan melihat Oscar dengan tatapan mata yang terlihat serius, "Iya kan Pa? Apa yang tadi William katakan benar semua kan?"