Aku menarik nafasku dan membuangnya dengan berat, ku ceritakan apa saja yang terjadi hari ini. Semuanya nampak terkejut, bahkan Amalia sampai menutup mulutnya seperti tak percaya. Ku ceritakan kepada mereka jika sahabat perempuanku yang sudah berteman denganku sejak kecil sudah meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Ku katakan juga bagaimana perasaan sedihku yang tengah aku rasakan sekarang. Aku rasa air mataku sudah menggenang di kelopak mata, namun aku berusaha menahannya agar tak terjatuh. Aku tak ingin menangis di depan mereka semua.
Tuan Philippe dan Mama Lucia mengatakan berbela sungkawa dan sedih setelah mendengar kabar ini. Mereka juga mendoakan yang terbaik untuk mendiang Evelien. Aku hanya menganggukkan kepala dan mengaminkan doa yang mereka ucapkan. Sementara itu Amalia terdengar menangis.
"Kenapa kau menangis, Amalia?" tanya Mama Lucia.