Saat itu, Gu Xiaoran tidak ingin meninggalkannya karena ingin mengatasinya bersama-sama. Tetapi agar tidak menjadi beban bagi Mo Qing, akhirnya dia pun memilih pergi. Rasa sakit karena kenangan itu membuatnya lebih menderita. Gu Xiaoran benar-benar takut jika saat dia kembali, Mo Qing sudah tiada.
Saat melewati pintu keluar di jalan memutar itu, dia pikir dirinya akan mati. Sehingga Gu Xiaoran merasa sangat putus asa. Bukan takut mati, tapi takut tidak ada yang pergi keluar untuk mencari bantuan, takut Mo Qing akan mati di gudang mematikan itu.
Saat memikirkan ini, Gu Xiaoran semakin memeluk pria itu dengan erat.
Gu Xiaoran tidak lagi memperhatikan mobil yang berlalu-lalang dan pejalan kaki di luar jendela. Gu Xiaoran hanya ingin lebih dekat dengan pria itu, begitu dekat seolah mereka berdua melebur menjadi satu.